REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Al-Irsyad Al-Islamiyyah akan menggelar Muktamar ke-40 di Kota Bogor, Jawa Barat pada 16-18 November 2017. Di usianya yang ke-103 tahun, Alirsyad Alislamiyyah menggelar Muktamar dengan mengusung tema "Menyongsong Kebangkitan Alirsyad Sebagai Organisasi Pembaharu dan Moderat".
"Jadi dari tema itu kita ingin menegaskan lagi jati diri Alirsyad sebagai organisasi pembaharu seperti saat berdiri pada 1914 dan moderat serta tidak ekstrem," kata Humas PP Al-Irsyad, Ustaz Mansyur Alkatiri, saat ber-silaturrahim ke Kantor Republika, Senin (13/11) malam.
Ustaz Mansyur mengatakan, Al-Irsyad yakin dengan Islam sebagai ummatan wasatan. Ajaran Islam merupakan ajaran moderat (tengah). Pada Muktamar ke-40, Al-Irsyad akan fokus membahas pendidikan. Sebab, basis organisasi Al-Irsyad di bidang pendidikan melalui sekolah-sekolah formal.
Ia menerangkan, selama dua tahun terakhir, PP Al-Irsyad merevitalisasi semua sekolah-sekolah Alirsyad melalui pelatihan-pelatihan. Alhamdulillah hasil pelatihan tersebut membuahkan hasil, sekarang banyak peningkatan kualitas di sekolah-sekolah milik Al-Irsyad yang tersebar di berbagai daerah.
"Muktamar dan musyawarah besar tentunya yang dilakukan pertama kali mengevaluasi periode kepemimpinan sebelumnya, terus membuat program kerja untuk lima tahun mendatang dan memilih ketua yang baru," ujarnya.
Ustaz Mansyur menyampaikan, akan ada sekitar 360 peserta Muktamar dari 18 pengurus wilayah. Seperti dari Sumatra, Kalimantan beberapa provinsi, Sulawesi, Maluku, Papua, NTB, Bali dan Pulau Jawa.
Ia juga menginformasikan, selain Muktamar Al-Irsyad akan ada musyawarah besar dua badan otonom. "Yaitu badan otonom Pemuda Al-Irsyad, musyawarah besarnya yang ke-11 dan badan otonom Wanita Al-Irsyad, musyawarah besar yang ke-8," ujarnya.