Selasa 07 Nov 2017 18:48 WIB

Soal Penolakan Ustaz, Gus Sholah: Cari Alasan yang Terbaik

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto
Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Solahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Solahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, sejumlah friksi-friksi di tubuh umat Islam, tengah bergejolak. Hal itu terlihat dari adanya aksi penolakan ustaz berceramah.

 

Aksi penolakan itu salah satunya dilakukan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut terhadap kedatangan Ustaz Bachtiar Nasir. Ini dikarenakan, Bachtiar Nasir dianggap setengah-setengah terhadap teroris yang menyeret nama Islam.

 

Melihat kejadian tersebut, Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas menilai, sebenarnya dalam berdakwah tidak ada yang menjelekkan, hanya saja perlu menjaga lisan agar menuju kebaikan dengan santun. "Para ustadz juga harus menjaga lisannya. Jangan berdakwah yang menggiring umat pada kebencian," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Selasa (7/11).

 

Menurutnya, keberagaman merupakan sebuah keniscayaan bagi bangsa Indonesia. Karena keberagaman inilah yang menyatukan bangsa Indonesia menjadi besar.

 

"Bukan melanggengkan tabligh yang mengajak mengubah bentuk negara dan mempertanyakan Pancasila. Ajaklah umat menuju kebaikan dengan santun," ujarnya.

Sementara Pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang KH Salahuddin Wahid yang biasa disapa Gus Sholah mengatakan, saat ini sudah banyak terjadi aksi penolakan ustaz saat bercermah. Namun, sebelum memutuskan untuk menolak sebaiknya cari alasan yang terbaik.

"Sekarang penolakan seorang ustaz ketika berceramah sudah tidak radikal," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id.

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut menyampaikan surat keberatan terhadap rencana dakwah Ustaz Bachtiar Nasir dan KH Ahmad Shabri Lubis. Wakil Sekertaris PCNU Garut Aceng Hilman menuding, acara dakwah Bachtiar mengandung niat terselubung. Sehingga, apabila rencana dakwah benar-benar ingin digelar, ia menyarankan pergantian pengisi dakwah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement