REPUBLIKA.CO.ID, CHENGDU -- Gemuruh tepuk tangan menggema di ajang Candy Mountain International Art & Festival 2017 di Kota Sinchuan, Chengdu, Cina, saat Marching Band Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Putra, Ketapang, Tangerang menutup penampilan dengan lagu Indonesia Jaya.
Acara yang digelar di taman terbuka Ancent Old Street itu merupakan acara tahunan yang memadukan musik dan seni lainnya yang menghadirkan musisi dari berbagai dunia. Gema Nadaqu tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan warna baru dalam festival tersebut. Setiap harinya di pagi dan siang hari Gema Nadaqu melakukan parade sejauh 1 km membelah pasar Shu Ren Street.
"Menarik dan sangat menghibur. Memadukan berbagai jenis alat musik menjadikan satu harmoni jelas membutuhkan keahlian sendiri ujar David," pemandu sekaligus penterjemah dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (7/11).
Hal serupa dikatakan oleh Muhammad, pengisi acara asal Pakistan, baginya kehadiran Gema Nadaqu memberikan warna tersendiri dalam festival tersebut. Selama empat hari Gema Nadaqu tampil di beberapa kota seperti Hua Shui Wan, daerah dataran tinggi yang terkenal akan pemandian air panas dan Kota Dai Yi.
Selain mengenalkan jenis musik Marching Band, Gema Nadaqu juga mengenalkan nama Indonesia. Bendera Indonesia berkibar dalam setiap parade yang digelar.