Selasa 31 Oct 2017 18:42 WIB

Ramai Diperbincangkan, Ini Penjelasan Damai Islamic Center

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Gedung Islamic Center (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Gedung Islamic Center (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Belakangan rencana pembangunan Damai Islamic Center di Kabupaten Sleman banyak diperbincangkan, terutama terkait izin mendirikan bangunan yang dimiliki. Tim Marketing Damai pun akhirnya angkat suara setelah video-video rencana pembangunannya banyak beredar di media sosial.

"Dari awal kita tidak ingin membangun hunian eksklusif lah, kita mau buat Islamic Center dan Masjid Raya Damai," kata Afrig, salah satu Tim Marekting Damai kepada Republika.co.id, Selasa (31/10) sore.

Ia menerangkan, bangunan Islamic Center terdiri dari bangunan enam lantai yang akan diisi kegiatan-kegiatan pendidikan, kesehatan dan dakwah. Selain itu, akan dibangun Masjid Raya Damai yang bertujuan sebagai pusat kegiatan ibadah seperti shalat lima waktu untuk masyarakat luas.

Afrig menekankan, pembangunan Damai Islamic Center ini sendiri murni dilakukan di atas tanah milik Tim Damai, sudah Surat Hak Milik (SHM), yang memang berada di Jalan Kaliurang Kilometer 12. Dia menekankan, segala aspek seperti tinggi, luas bangunan sampai air akan mengikuti peraturan.

"Kita 60 persen tidak akan dibangunan bangunan, kita memperhatikan ruang hijau, dan kita terus koordinasi dengan pemda (Pemkab Sleman) untuk mengurusnya," ujar Afrig.

Saat ini, kata dia, Damai baru melakukan pre-launching dan belum pernah ada sama sekali ground breaking apalagi grand launching. Menurut Afrig, sejauh ini publikasi dari Damai hanya sedikit, tapi memang banyak yang memposingnya, sehingga menjadi bola salju.

"Fasenya pre-launching, belum ada launching belum ada ground breaking, kita menghormati semua proses yang sedang dijalani, semua proses perizinan, legal, itu sudah ada tim yang mengurus dan hari ini tim sedang ke pemda, dan kita sangat-sangat open, semua masih diproses," kata Afrig.

Prediksinya, ketika diluncurkan pada Desember semua sudah selesai diurus, dan akan mengikuti semua peraturan yang ada. Walau izin yang saat ini diurus bertahap, ia menegaskan, memang akan fokus ke izin pembangunan Islamic Center, dan yang lain akan mengikuti pemda dan masyarakat.

Terkait pembangunan apartemen yang banyak dibicarakan, ditegaskan dia, sampai saat ini tidak ada dari Tim Damai yang menyebut kata-kata apartemen, termasuk dari website resmi mereka. Karenanya, Tim Marketing Damai Islamic Center mengaku bingung atas kabar yang ada.

"Dari kita sendiri, silahkan dicek di website, tidak pernah ada kata-kata apartemen, kita tidak pernah publish apartemen, tidak pernah bilang kita jual apartemen," ujar Afrig.

Sejak awal, Alfan, Tim Marketing Damai yang kontaknya tertera di website Damai Islamic Center, mengaku tidak menyangka kabar pembangunan Islamic Center akan seramai ini. Bahkan, ia merasa tidak tahun kabar-kabar yang beredar tentang pembangunan apartemen yang banyak beredar. "Dapat kabar darimana ya," kata Alfan.

Jika dilihat dari website resmi Damai sendiri, memang telah dijabarkan rencana pembangunan yang ada seperti bangunan tujuh lantai dengan luas 6.000 meter persegi. Ada pula klinik modern Islami, Masjid Raya Damai berkapasitas 2.000 jamaah, ruang singgah musafir, perpustakaan terpadu, dan ruang diorama.

Tertera pula ruang kajian Islam, sekolah muamalah atau pusat bisnis Islam, studi center ilmu Islam dan tahfidz Alquran, dan ruang media dakwah. Selain itu, tertera kalau akan dibangun ruang untuk 1.000 orang yang dapat digunakan untuk pernikahan, konferensi dan kegiatan lain.

Meski begitu, memang jika kita melakukan pencarian di mesin pencari Google untuk Damai Islamic Center, hasil penelurusan yang ke luar memang cukup banyak. Termasuk, agen-agen freelance yang diakui Afrig dan Alfan memang banyak yang datang menawarkan jasa pemasaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement