Senin 30 Oct 2017 09:38 WIB

Runtuhnya Islam Andalusia Jangan Terulang di Indonesia

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Agus Yulianto
Kawasan Wisata Costa del Sol, yang terletak di Andalusia, Spanyol, yang pernah dikunjungi pemimpin Libya Muamar Gaddafi

Memudar atau hilangnya peran ulama pada saat itu

Lantas, di manakah para ulamanya? Himayah tidak membahasnya secara khusus. Padahal poin ini sangat penting untuk dibahas karena para ulama pada hakikatnya memiliki peran yang sentral di tengah masyarakat.

Dengan resolusi jihad yang dikeluarkan KH Hasyim Asyari contohnya, ini memotivasi umat Islam di Indonesia untuk melawan penjajahan. Namun, ada gambaran tersirat dari tulisan Himayah, betapa lemahnya peran dan pengaruh ulama pada saat itu.

Karena faktanya majelis kerajaan juga diisi oleh banyak ulama, misalnya di dalamnya ada seorang Qadhi atau Mufti. Tapi mengapa mereka seolah diam, bahkan larut dalam pemikiran Raja yang penuh kelemahan, cinta dunia dan takut mati? Dan akhirnya kekuasaan Islam berakhir di Andalusia, dan belum pernah bangkit lagi hingga detik ini.

Ustadz Afifi mengambil pelajaran dari kisah Andalusia ini dan membandingkan dengan keadaan umat Islam saat ini, yang sebenarnya tidak ada bedanya dengan keadaan umat Islam di Andalusia pada saat itu. Harapan atas kebangkitan itu selalu ada, asalkan persatuan, tarbiyah, dan ulama, harus menjadi perhatian serius bagi umat Islam yang ingin meraih kejayaannya kembali.

Hampir semua pra-syarat hancurnya Islam di Andalusia, telah ada dan terjadi di Indonesia. KH Ahmad Dahlan pernah berkata, "Islam tidak akan pernah musnah dari dunia, tapi Islam bisa hilang di negeri ini".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement