REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Bupati Sigi, Sulawesi Tengah Mohammad Irwan Lapata mengatakan santri merupakan benteng masa depan bangsa untuk menangkal tiga isu nasional, yakni, radikalisme, terorisme dan narkotika. "Pondok pesantren adalah wadah untuk menguatkan karakter dan mental anak bangsa," katanya di Sigi, Senin (23/10).
Ia berpendapat, seandainya tidak ada pondok pesantren, dapat dipastikan ke depan nasib anak bangsa akan semakin terpuruk. Bagi Irwan, dirinya memberikan perhatian besar kepada pengembangan pondok pesantren, sebagai kekuatan untuk menjadi garda terdepan menangkal tiga isu nasional tersebut.
Bupati menyatakan dalam masa jabatannya, salah satu program inovasi yakni Sigi Religi. Didalamya kata dia, ada penguatan karakter anak bangsa, khususnya kegiatan pendidikan pondok pesantren. "Pondok pesantren merupakan mitra kerja pemerintah secara khusus dan itu sangat penting," ujarnya.
Pemkab Sigi setiap tahunnya memperingati Hari Santri Nasional yang ditetapkan pemerintah pada tanggal 22 Oktober 2015 lalu. Tahun 2017 ini, Pemkab Sigi memperingatinya di pondok pesantren Madinatul Ilmi dirangkaikan pemberian satu unit monil mini bus, Sabtu (21/10) malam.
Di kabinet kerja pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, setidaknya ada enam menteri dan setingkatnya, yang pernah menjadi santri dan mengenyam pendidikan di pondok pesantren. Para menteri itu diantaranya Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Kemudian Menteri Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi M Nasir dan Kepala Pelaksana Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif.