REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam memperingati Hari Santri Nasional 2017, Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman, Jagakarsa, Jakarta Selatan, KH Syukron Makmun menyampaikan tausyiah kepada ribuan santrinya dan beberapa dai muda yang mengikuti Audisi Dai Muda Indonesia (Adami) 2017.
Mubaligh berjuluk Singa Podiom ini berharap agar santri memegang peranan lebih untuk mengisi kemerdekaan Indonesia, sehingga bisa membangun bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Harapan saya pada santri di masa depan harus lebih banyak memegang peranan di dalam mengisi kemerdakaan NKRI ini," ujarnya saat ditemui Republika.co.id usai mengisi tausyiah di Aula Pondok Pesantren Daarul Rahman, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad (22/10) malam.
Karena itu, Kiai Syukron berharap kedepannya pemerintah juga memberikan banyak peranan kepada para santri, termasuk juga dalam mengisi pegawai negeri sipil (PNS) di sejumlah lembaga atau kementerian.
"Dan pemerintah saya harapkan juga untuk memberikan peranan karena santri sekarang juga sudah beradaptasi dengan ilmu pengetahuan," ucapnya.
Menurut dia, pemerintah saat ini sudah tidak pantas lagi membeda-bedakan kemampuan para santri dengan pelajar umum lainnya dalam hal ilmu pengetahuan umum. Karena, menurut dia, yang membeda-bedakan kemampuan santri sama saja dengan pemerintahan Belanda.
"Tidak ada masalah sekarang untuk menerima santri di pemerintahan, kecuali kalau zaman Belanda dulu. Jadi kalau ada sekarang melihat pejabat masih membedakan antara santri dengan yang bukan santri, maka itu sisa-sisa Belanda itu," kata kiai kelahiran Sampang Madura ini.