REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ustaz Muhammad Arifin Ilham
Subhanallah walhamdulillah, sungguh sebesar apapun dosa seseorang selama ia masih hidup, berarti masih ada harapan untuk baik. Dan sungguh tiada kesempatan terindah dalam sejarah hidup di dunia selain kesempatan taubat. Sebaliknya sealim kayak apapun seseorang, selama ia masih hidup, bisa saja ia kemudian kufur nikmat.
Karena itulah Allah melarang diri kita merasa paling suci. "Jangan sekali kali kalian merasa paling suci, karena hanya Allah yang paling tahu siapa yg paling bertakwa." (QS An-Najm: 32). Semua kita punya aib, hanya saja masih ditutupi Allah. Jadi, jangan sinis, jangan pesimistis, apalagi memvonis, semua boleh hancur, semua sudah terjadi, tetapi semua masih punya harapan hijrah, yakni berpindah dari akhlak dan perikehidupan yang buruk kepada akhlak dan perikehidupan yang baik. Allahu akbar.
Ingat sahabatku! Sebesar apapun dosa seorang hamba, sungguh rahmat dan ampunan Allah lebih besar dari dosa hamba-Nya sebanyak apapun. Simaklah kalam Allah ini dengan iman, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Az-Zumar: 53).
Berita gembira dari Rasulullah, “Barangsiapa bertaubat sebelum matahari terbit dari barat niscaya Allah menerima taubatnya.” (HR Muslim). Betapa sayang dan cintanya Allah kepada hamba-Nya yang bertaubat, alhamdulillah.
Allahumma ya Allah ampunilah seluruh dosa dosa kami, terimalah taubat kami, dan jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang istiqomah taat hingga Engkau mewafatkan kami. Aamiin.