REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istighfar adalah meminta ampun kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Sebagai seorang hambaNya yang penuh kekhilafan dalam hidup ini, dosa yang disengaja atau pun tidak. Sudah seharusnya kita memohon ampunanNya.
Dengan beristighfar maka akan banyak kenikmatan yang dapat kita peroleh. Abdullah bin Abbas pernah mengatakan bahwa rasulullah sallallah alaihi wasallam pernah bersabda, “Barangsipa yang memperbanyak Istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscahya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan serta Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka.”
Maka seperti yang Rasulullah sallallahi alaihi wasallam jelaskan, tedapat tiga hal yang kita dapatkan dengan memperbanyak istighfar. Pertama adalah jalan keluar untuk setiap kesedihnnya, kedua adalah kelapangan untuk setiap kesedihannya, dan ketiga adalah diberikannya rezeki yang halal oleh Allah subhanahu wa ta’ala lewat jalan yang tidak diduga-duga.
Dalam buku 20 Amalan Pelancar Rezeki Dalam Berbisnis yang ditulis oleh Abu Ibrahim, juga dijelaskan bahwa Istighfar adalah salah satu faktor yang dapat mempermudah rezeki seorang hamba. Tentuya dengan ucapan dan juga perbuatan nyata seorang hamba maka Allah subhanahu wa ta’ala akan memberikannya.
Imam Al-Hasan Al-Bashri menyarankan kepada orang-orang yang mengalami kefakiran, sedikitnya keturunan, kekeringan kebun, terjadinya kemarau untuk memperbanyak Istighfar. Sesuai dengan firman Allah subhanahu wa ta’ala,
“Maka aku katakana kepada mereka, “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu’, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscahya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungaai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12).
Maka dari itu perbanyaklah Istighfar dan lengakapi dengan bertaubat sungguh-sungguh, hiasi mulut dengan Istighfar. Selipkan Istighfar dalam setiap kegiatan kita. Seberapa pun besarnya dosa kita, Allah subhanahu wa ta’ala akan mengampuninya, Karena Allah subhanahu wa ta’ala adalah Maha Pengampun bagi hambaNya.
Rabbanaa innanaa aamannaa faighfir lanaa dzunuubanaa waqinaa ‘adzaaba alnnaari. “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,"