REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para mustahik atau orang yang berhak menerima zakat tampak mengantri untuk menerima bantuan beras di Kantor Baznas, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (16/10) kemarin. Namun, pemberian bantuan kali ini tampak berbeda dari biasanya karena para mustahik tersebut menerima bantuan melalui ATM Beras.
Rata-rata mustahik yang mengantri di ATM tersebut sudah berusia lanjut. Secara bergantian mereka menempelkan kartu ke mesin ATM Beras, beras sebanyak lima liter pun mengucur pada plastik yang telah ditadahkan.
Bantuan zakat berupa beras tersebut diberikan oleh LottMart yang diamanahkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Salah satu kakek yang menerima bantuan beras, Sadeli (59) merasa senang mendapat bantuan yang tak butuh mengantri lama tersebut. "Alhamdulillah nggak sulit ngambil berasnya, tambah gampang," ujarnya saat berbincang dengan Republika.co.id di lokasi.
Dia berharap, beras yang diterimanya tersebut menjadi berkah bagi keluarganya. Dia juga berharap, agar mesin ATM Beras tersebut bisa terus diperbaharui, sehingga bisa lebih banyak membantu kaum fakir miskin yang memang membutuhkan. "Mudah-mudahan ini berkah dan ATM berasnya lebih maju. Karena ini lebih mudah," ucapnya.
Di tempat yang sama, Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan, Renbang dan Diklat Zakat Nasional (Baznas), Mohammad Nasir Tajang menjelaskan, ATM Beras tersebut merupakan karya mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB). Menurut dia, ATM seharga Rp 30 juta tersebut mampu menampung 240 liter beras. "Dengan mesin ini, masyarakat miskin akan lebih mudah mendapatkan bantuan beras dari titik-titik lokasi ATM Beras," ujarnya.
Dia menambahkan, kartu ATM Beras yang diberikan kepada para mustahik tersebut sudah terdapat jadwal pengambilannya, yaitu setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat. Karena itu, ATM tidak akan memproses jika pengambilannya tidak dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan tersebut. "Dan kita jatahkan satu orang dalam seminggu cuma sekali. Dalam satu pengambilan masing-masing sejumlah lima liter," kata Tajang.