REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi metode pembelajaran di pondok pesantren yang memadukan ayat-ayat Alquran dengan ilmu pengetahuan modern.
"Inovasi dalam bidang pendidikan itu akan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, tidak hanya dari segi akhlak, namun juga dari segi pengetahuan kealaman dan teknologi," katanya di Semarang, Kamis (12/10).
Menurut Ganjar, metode pembelajaran yang mengintegrasikan ajaran agama Islam dengan ilmu pengetahuan itu akan melahirkan ulama-ulama yang memiliki spesialisasi di bidang iptek yang mempunyai basis Alquran, kedalaman filosofis, dan keluhuran akhlak.
Yang membanggakan, kata dia, pondok pesantren yang menerapkan metode belajar tersebut juga menerapkan bahasa Arab dan Inggris sebagai alat komunikasi, dan juga alat analisisa dalam penalaran ayat-ayat Alquran.
"Setelah lulus nanti para santri memiliki kemampuan penguasaan dua bahasa asing," ujarnya.
Ganjar berharap lulusan SMA/SMK dan sederajat di Provinsi Jawa Tengah minimal menguasai satu bahasa asing agar memiliki daya saing tinggi saat berkompetisi dalam dunia internasional.
"Saya juga berharap metode ini diterapkan dan direplikasikan atau dibagikan kepada sekolah-sekolah lain sehingga akan tercipta lebih banyak lagi generasi muda yang berkualitas di bidang keilmuwan dan memiliki karakter yang kuat," katanya.