REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak diketahui pasti kapan penggunaan menara mulai marak dalam seni arsitektur Islam. Sarjana Inggris yang mengkaji arsitektur Islam mengatakan, pada masa awal Islam, belum dikenal menara sebagai tempat pengumandangan azan.
Masjid Quba Madinah tak dilengkapi menara. "Begitu pula pada era kepemimpinan Khulafa ar-Rasyidin," papar Creswell.
Pendapat lain mengatakan, khalifah Dinasti Umayyah al-Walid I (705-715 M) merupakan pemimpin Muslim pertama yang memasukkan unsur menara sebagai salah satu unsur khas dalam arsitektur masjid.
Ia dikenal sebagai khalifah yang memiliki perhatian besar terhadap seni arsitektur Islam. Berikut sejumlah menara masjid yang mengesankan:
Malwiyya Spiral
Menara berbentuk spiral ini mengingatkan kita kepada Menara Babel yang dibangun pada masa Kerajaan Babilonia yang pernah memerintah di wilayah Mesopotamia.
Ketinggian menara spiral yang juga disebut Malwiyya ini mencapai 52 meter. Masjid yang terletak di sisi timur Sungai Tigris ini dibangun Khalifah al-Mutawakkil, khalifah ke-10 dari Dinasti Abbasiyah yang berkuasa di Samarra dari 833 sampai 842 M.
Menara Emin
Selain menara Masjid Madinah dan Masjid Damaksus, Menara Masjid Emin di Cina juga sangat menawan. Selain sebagai menara untuk mengumandangkan suara azan, menara ini juga menjadi bagian utuh dari sebuah bangunan masjid.
Masjid yang dibangun oleh Kaisar Qianlong ini berbentuk oktagonal dengan tinggi 44 meter. Bahan baku yang terbuat dari kayu dan batu bata serta kerumitan ukiran di beberapa bagian tubuhnya ini menjadikan menara tampak unik dan elegan.
Hasan II Maroko
Menara Masjid Hassan II dikenal sebagai menara paling tinggi di dunia. Dengan tinggi sekitar 210 m ini menjadikan menara yang spektakuler. Karena, jika malam hari, di puncak menara akan terlihat sinar laser yang terang yang mengarah ke kiblat, yaitu ke arah Ka'bah di Makkah. Cahaya sinar ini seakan menjadi penunjuk jalan ke rumah Tuhan. Selain itu, menara pada masjid ini sebagian lantainya terletak tepat di atas Samudra Atlantik.