Senin 18 Sep 2017 18:00 WIB

Masjid Bolo Haouz Pernah Ditutup Soviet

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Masjid Bolo Hauz, Bukhara
Foto: mygola
Masjid Bolo Hauz, Bukhara

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kawasan Masjid Bolo Haouz merupakan satu-satunya yang tersisa di kawasan historis Alun-alun Registan (Regis tan Square). Bangunan masjid ini terdiri atas dua lantai. Mihrab masjid ini, iwan, dihiasi ceruk kubah yang indah.

Bila dilihat sekilas, ceruk ini seperti citraan permata berwarna biru. Corak tersebut umumnya di temui di bangunan-bangunan bersejarah di Asia Tengah dan Persia. Pada dinding di bagian bawahnya, terdapat kaligrafi dengan motif geometris yang menampilkan lafaz Nabi Muhammad SAW.

Sewaktu Uzbekistan menjadi bagian dari Uni Soviet, kebebasan beragama di ruang publik mengalami tekanan. Banyak rumah ibadah, baik itu Islam maupun non- Islam, yang diubah negara menjadi fasilitas umum, semisal, kolam renang atau lumbung. Masjid Bolo Haouz ditutup sejak berdirinya Republik Rakyat Bukhara pada 1920 yang merupakan negara boneka di bawah kendali Uni Soviet.

Ketika itu, banyak masjid yang ditutup atau bahkan dihancurkan pada saat rezim komunis Soviet berkuasa. Kebijakan negara ketika itu sangat diskriminatif terhadap umat Islam. Namun, situasi kini telah berubah. Setelah berakhirnya rezim Soviet, Uzbekistan menjadi negara merdeka dari pada 1991.

Umat Islam di bekas jajahan Soviet dapat kembali ber aktivitas tanpa tekanan. Banyak masjid kem bali dipugar, bah kan di perluas, sehingga dapat menampung lebih banyak umat Islam. Masjid kerap dimanfaatkan untuk kegiatan keislaman, seperti belajar Alquran dan sejarah Islam, dakwah, dan juga ritual shalat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement