REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mengajak pemangku kepentingan produk halal bekerja ketimbang terus berbedat. Apalagi, banyak negara asing yang mengincar Indonesia sebagai pasar potensial.
Kepala BPJPH Sukoso mengajak, kepada semua pemangku kepentingan produk halal untuk bekerja danpunya aksi nyata, ketimbang terusberdiskusi dan berdebat. ''Bekerja dan realisasi dulu. Kalau ada yang kurang, kita benahi,'' kata Sukoso, Rabu (13/9).
Negara-negara luar seperti negara Eropa Timur dan Asia Timur sudah melihat potensi pasar Indonesia. Hal itu jadi tantangan, sehingga Indonesia tidak bisa terus diam dan banyak berdebat.
"Kalau tidak, pasar Indonesia dihantam mereka. Harusnya pembicaraan para pemangku kepentingan sudah menghasilkan sesuatu yang produktif. Karena tantangan Indonesia makin jelas," ujarnya.
Kalau pendekatan, BPJPH sudah melakukan sesuai kemampuan. Koordinasi juga sering dilakukan. Karena BPJPH dan berbagai pihak terkait ingin melakukan berbagai hal berdasarkan kesamaan pandangan bahwa produk halal potensial. ''Kalau pasar bebas berlaku sementara kita diam saja, yang mengisi pasar kita malah orang lain,'' ucap Sukoso.
BPJPH melihat sebagian besar pelaku industri sudah mendukung dan mengikuti regulasi halal yang ada. Bila ada masalah, pihak-pihak terkait bisa duduk bersama dan bicara. BPJPH terbuka untuk bicara bersama bila ada kendala yang dihadapi pelaku industri atau pihak-pihak lain terkait produk halal.