Senin 11 Sep 2017 19:57 WIB

Hari Santri Usung Tema Wajah Pesantren Wajah Indonesia

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Direktur Pendidikan Madrasah Kementrian Agama Nuskholis Satiawan (tengah) didampingi Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementrian Agama Ahmad Zayadi (kiri) dan moderator Totok Amin Soefijanto, pada acara diskusi pendidikan Islam (Ilustrasi)
Foto: Republika/Darmawan
Direktur Pendidikan Madrasah Kementrian Agama Nuskholis Satiawan (tengah) didampingi Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementrian Agama Ahmad Zayadi (kiri) dan moderator Totok Amin Soefijanto, pada acara diskusi pendidikan Islam (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) akan menyelenggarakan peringatan Hari Santri 2017 yang puncak acaranya akan diselenggarakan di Semarang pada 21 Oktober 2017. Peringatan Hari Santri tahun ini rencananya akan mengusung tema 'Wajah Pesantren Wajah Indonesia'.  

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren dari Kemenag Ahmad Zayadi mengatakan, tradisi Keislaman dan Ke-Indonesia-an di pondok pesantren tidak bisa dipisahkan. Pesantren merupakan pendidikan keagamaan Islam yang asli tumbuh dan berkembang dari rahim rakyat Indonesia. Selain mengembangkan ajaran agama Islam, pesantren juga memiliki karakter khas Indonesia.

"Jadi mengusung tema Wajah Pesantren Wajah Indonesia karena pesantren tidak bisa dipisahkan dari fenomena Keislaman, Keindonesiaan dan Kebudayaan masyarakat Indonesia," kata Ahmad kepada Republika.co.id, Senin (11/9).

Dikatakan Ahmad, pesantren juga melahirkan tokoh-tokoh bangsa dan umat yang memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan NKRI. Ada sejarah yang luar biasa dibalik Hari Santri. Ada kisah kepahlawanan kaum santri saat melawan penjajah. Jadi, peringatan Hari Santri sebagai penegasan kembali kepada publik bahwa santri sejak awal memiliki komitmen Kebangsaan, Keindonesiaan dan Keislaman. "Komitmen Kebangsaan, Keindonesiaan dan Keislaman, ketiga-tiganya itu tidak bisa dipisahkan," ujarnya.

Ahmad juga menerangkan, ada beberapa kegiatan dalam rangkaian acara peringatan Hari Santri 2017. Akan ada lomba-lomba, pembacaan puisi dan launcing pesantren goes to digital application. Jadi data kelembagaan pesantren akan bisa diakses melalui aplikasi. Juga akan ada apel kebangsaan santri Nusantara di Ciwaringin, Cirebon.

Puncak acara peringatan Hari Santri akan digelar di Simpang Lima Semarang. Rencananya puncak acara akan digelar pada Sabtu (21/10) malam. Pada acara puncak akan ditampilkan juga seni budaya lokal untuk mengiringi peringatan Hari Santri.

Selain Kemenag, Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia, Rabithah Ma''ahid Islamiyah (RMI) PBNU juga akan menggelar peringatan Hari Santri pada 22 Oktober 2017. Peringatan hari santri tahun ini, RMI PBNU mengusung tema Santri Mandiri, NKRI Hebat.

"Pentingnya memperingati Hari Santri, untuk mengingat jasa santri dan ulama," kata Ketua Panitia Grand Launching Hari Santri 2017, KH Ahmad Athoillah.

Ia menerangkan, peringatan hari santri juga sebagai upaya memantapkan kembali resolusi jihad dengan menumbuhkan ruhul jihad. Setelah peringatan hari santri pada 22 Oktober 2017, akan dilanjutkan degan kegiatan Jambore Pesantre Expo di Bandung pada 23-29 Oktober 2017, sebagai rangkaian kegiatan peringatan Hari Santri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement