Selasa 05 Sep 2017 03:13 WIB

Bangkitkan Lagi Dakwah di Zambia dan Zimbabwe

Air terjun Victoria, Zimbabwe
Foto: News
Air terjun Victoria, Zimbabwe

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Pertumbuhan Islam di Zambia dan Zimbabwe mengalami stagnasi selama bertahun-tahun. Bahkan, populasi Muslim di negeri ini terus menyusut dari waktu ke waktu.

Menurut catatan resmi, mayoritas masyarakat Zambia dan Zimbabwe adalah pemeluk Kristen. Dari total 15 juta penduduk Zimbabwe, hanya dua persen yang Muslim.

Sementara, pemeluk Islam di Zambia lebih sedikit lagi. Dari keseluruhan penduduknya yang berjumlah 13,1 juta jiwa, hanya satu persen yang Muslim. “Bahkan di sebagian besar wilayah Zambia, Islam bisa dikatakan hampir tidak ada,” ujar Presiden Dewan Tinggi Islam Zambia, Suzgo Zimba.

Meski demikian, upaya untuk membangkitkan gairah Islam di kedua negara itu terus menggeliat. Salah satunya adalah inisiatif dakwah yang muncul dari salah satu komunitas Muslim di Malawi, Islamic Information Bureau (IIB).

Lembaga ini mulai memperluas kegiatan dakwahnya ke sejumlah negeri tetangga di kawasan selatan Afrika, antara lain Zimbabwe dan Zambia. Kegiatan yang sudah berlangsung selama beberapa bulan itu diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang Islam kepada masyarakat di kedua negara tersebut.

Hal ini didasari atas fakta bahwa pertumbuhan Islam di Zimbabwe dan Zambia belum lagi sepesat di Malawi. “Karena alasan itulah kami berinisiatif untuk membuka cabang di sana,” tutur Koordinator Nasional IIB, Syekh Dinala Chabulika, seperti dikutip laman On Islam.

Ia mengatakan, IIB ke depannya tidak hanya aktif mendidik para mualaf di Zambia dan Zimbabwe. Tetapi, juga terus berupaya memberikan pengetahuan yang mencerahkan kepada kelompok masyarakat non-Muslim di kedua negara itu.

Chabulika berharap kehadiran kantor cabang IIB tersebut mampu menambah wawasan masyarakat Zimbabwe dan Zambia tentang Islam. Terutama, bagi mereka yang berada di daerah-daerah terpencil, yang menurutnya masih minim akan akses informasi.

“Penyajian informasi ini sangat penting dalam dakwah Islam. Orang-orang tentunya harus memahami Islam itu sendiri terlebih dahulu sebelum mereka membuat keputusan untuk menerima agama tersebut,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement