REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kurban Berdayakan Desa yang digelar di Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor pada Jumat (1/9) dinilai mampu mengembangkan potensi ternak desa melalui Kurban Berdayakan Desa. Untuk itu, BAZNAS, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah akan terus bersinergi mengembangkan ekonomi masyarakat desa dengan program tersebut.
"Insha Allah akan berkelanjutan. Nanti ada kambing yang akan kita titipkan, dan nanti akan dibeli untuk kemudian kita beli lagi dengan harga yang lebih baik," ungkap Ketua Lazis-NU Syamsul Huda di lokasi penyembelihan hewan kurban Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jumat (1/9).
Samsul berkata, program tersebut akan menjadi pendapatan alternatif bagi masyarakat di desa. Selain itu, upaya tersebut dianggap sebagai metode berdakwah, sekaligus sedekah dalam bingkai Islam.
Menurut dia, kesejahteraan masyarakat berkaitan langsung dengan kondisi sosial masyarakat. Tak terkecuali kasus radikalisme yang terjadi atau berkaitan dengan Kecamatan Tamansari beberapa waktu lalu.
"Yang pembakaran umbul-umbul merah putih itu kan di sini (Kecamatan Tamansari) ya. Jadi mudah-mudahan pembinaan yang dilakukan terhadap masyarakat juga akan disisipi muatan keislaman," kata dia.
Sementara itu, Ketua Baznas pusat Bambang Sudibyo menyebutkan jumlah hewan kurban yang dibagikan kepada masyarakat di seluruh Indonesia mencapai sekitar 500 ekor kambing domba. Bantuan tersebut diberikan pada kelompok masyarakat ekonomi lemah seperti halnya di Desa Sukajadi Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor.
"Jumlah tersebut naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya karena kita kampanyenya lebih awal tahun ini. Jumlah tersebut diharapkan terus meningkat pada Idul Adha selanjutnya," tegas Bambang.