REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar operasi katarak gratis bagi golongan lemah atau kaum duafa sebanyak 60 orang. "Untuk kesempatan ini terdapat 60 mustahik atau penerima manfaat zakat," kata Direktur Koordinasi Pendistribusian dan Pendayagunaan, Renbang dan Diklat Baznas Mohd Nasir Tajang di Rumah Sehat Baznas (RSB) Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (30/8).
Dia mengatakan, operasi katarak gratis itu juga didukung oleh PT Bank Panin Dubai Syariah yang mendonasikan Rp180 juta untuk kegiatan operasi katarak mustahik. Nasir mengatakan, program itu akan dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu periode pertama pada 30 Agustus dengan 35 mustahik dan kedua pada 30 September untuk 25 penerima manfaat.
Pembagian waktu pelaksanaan operasi, kata dia, didasarkan pada kemampuan dokter, waktu operasi dan kapasitas Rumah Sehat Baznas yang tersebar di Jabodetabek, Sidoarjo, Makassar, Yogyakarta dan lainnya. Diharapkan, pelaksanaan kegiatan operasi katarak gratis ini dapat membantu masyarakat fakir dan miskin yang membutuhkan pelayanan medis, terutama kesehatan mata. "Selain itu, penyaluran zakat korporasi diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat, terutama kaum duafa," kata dia.
Bagi Nasir, operasi katarak untuk kaum duafa sangat bermanfaat untuk meringankan beban hidup mereka. Terlebih mustahik tersebut belum mengutamakan operasi mata karena ada kebutuhan hidup yang dianggap lebih penting.
Menurut dia, biaya operasi katarak sekitar Rp3-5 juta tergolong sulit dijangkau masyarakat. Sehingga dengan program operasi katarak gratis sangat meringankan golongan duafa penerima manfaat kegiatan.
Direktur Utama Panin Dubai Bank Syariah Doddy Permadi Syarief mengatakan, pihaknya memercayakan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) kepada Baznas karena badan zakat tersebut memiliki rekam jejak yang baik dalam penyaluran zakat.
"Kami memercayakan implementasi program CSR ini karena kami menilai Baznas memiliki pengalaman dan reputasi yang baik dalam melayani masyarakat, terutama para mustahik fakir dan miskin," kata dia.