Senin 28 Aug 2017 15:46 WIB

Agama Jadi Kunci Hindarkan Anak dari Kejahatan Pedofilia

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
pedofilia - ilustrasi
Foto: blogspot.com
pedofilia - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejahatan seksual terhadap anak atau pedofilia, terus berkembang. Bahkan, saat ini, selain pelaku mengincar anak perempuan di bawah usia, banyak juga dari mereka penyuka anak laki-laki kisaran usia di bawah 10 tahun. Parahnya lagi, beredar jelas di sosial media akun penyuka singlet yang mencari anak laki-laki yang hanya mengenakan singlet dan dengan percaya diri menggunakan hastag #gaykids.

Psikolog Anak dari Universitas Soegijapranata, Semarang, Endang Widyorini, memaparkan, prilaku seks menyimpang sebenarnya sudah ada sejak lama. Prilaku tersebut terus berkembang karena kondisi saat ini yang terkesan bebas, serta didukung teknologi yang lebih maju.

"Sebenarnya ini (kejahatan pedofilia) sudah sejak lama. Berkembang karena kondisi sekarang bebas, kontrol diri kurang, didukung tehnologi yang maju," kata Endang saat dihubungi Republika.co.id, Senin (28/8).

Endang melanjutkan, prilaku seks menyimpang tersebut bisa ditangkal dengan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan penguatan ilmu agama yang harus ditanamkan terhadap anak. Selain itu, hukuman yang diberikan terhadap para pelaku juga harus maksimal.

"Solusinya ya perkuat kontrol diri, kemudian agama harus dikuatkan, dan hukuman harus setimpal atau berat," ucap Endang.

Endang mengakui, saat ini, anak-anak terkesan malas bahkan memandang sebelah mata untuk mempelajari ilmu agama. Namun, menurutnya jija orang tua mampu memberikan contoh yabg baik untuk belajar agama, sang anak pun dengan suka cita akan mengikuti.

"Kalau orang tua juga tekun (belajar agama), pasti anak dengan suka cita melakukan," tandas Endang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement