REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah SAW juga pernah berwasiat kepada umatnya tentang pentingnya menjadikan Alquran dan sunah sebagai pedoman hidup. “Aku tinggalkan kepada kamu (umatku) dua perkara. Jika kamu berpegang teguh kepada keduanya maka niscaya kamu tidak akan tersesat untuk selama-selamanya. (Dua perkara itu adalah) Alquran dan sunah,” (HR Muslim).
Ibnu Qudamah dalam Mukhtashar Minhaj al-Qashidin menuliskan, sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq RA sebelum kematiannya pernah membuat wasiat kepada Umar bin Khattab RA. Dalam wasiatnya tersebut, Abu Bakar mengingatkan Umar agar senantiasa berperilaku lurus, mengikuti suara kebenaran, dan memerangi segala bentuk kebatilan selama memimpin umat Islam.
Dalam Kitab al-Kanzu (3:146) disebutkan, sebelum ajal tiba, Abu Bakar memanggil Umar dan berkata kepadanya, “Wahai Umar, bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah telah menetapkan amalan yang harus dikerjakan pada siang hari dan Dia tidak menerimanya jika dikerjakan pada malam hari. Dan, Allah telah menetapkan amalan yang harus dikerjakan pada malam hari dan Dia tidak menerimanya jika dikerjakan pada siang hari. Sesungguhnya, Allah juga tidak menerima amalan yang sunah sebelum yang wajib dikerjakan.”
Menurut riwayat lainnya, Abu Bakar juga pernah berwasiat kepada putrinya, Aisyah RA, agar kelak mengafaninya dengan dua pakaian bekas yang pernah dikenakannya. “Cucilah dua helai pakaianku ini dan kafanilah jasadku dengan kain ini. Sesungguhnya, orang yang masih hidup lebih memerlukan kain yang baru daripada orang yang sudah meninggal,” ujar Abu Bakar kepada Aisyah.
Sementara, dalam Kitab al-Muntakhab (4:439) dikisahkan, Umar sendiri semasa hidupnya juga pernah berwasiat agar khalifah sesudahnya betul-betul mengetahui hak orang-orang Muhajirin dan menjaga kehormatan mereka. Selain itu, Umar juga berwasiat agar pemimpin penggantinya memperhatikan hak-hak orang-orang Anshar yang telah menyediakan tempat tinggal dan beriman sejak sebelum kedatangan orang-orang Muhajirin.