REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian menjamin ketersediaan dan kesehatan hewan ternak untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya Idul Adha atau Idul Kurban 2017. Dirjen PKH Kementan I Ketut Diarmita menyebutkan, pada 2016, penyembelihan hewan kurban sebanyak 1.019.777 ekor, terdiri atas 279.221 ekor sapi, 7.535 ekor kerbau, 650.583 ekor kambing, dan 82.438 ekor domba.
Sedangkan kebutuhan ternak untuk ibadah kurban tahun 2017 diperkirakan akan meningkat sekitar 10 persen dari 2016. "Untuk mengantisipasi kebutuhan ternak bagi ibadah kurban 2017, Ditjen PKH telah melakukan koordinasi dengan dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di seluruh provinsi di Indonesia," katanya.
Menurut dia, jumlah ternak yang siap untuk memenuhi ibadah kurban 2017, yaitu sebanyak 1.432.940 ekor, terdiri atas 440.323 ekor sapi, 9.851 ekor kerbau, 755.288 ekor kambing, dan 227.479 ekor domba. Berdasarkan data tersebut, maka estimasi kebutuhan ternak untuk Idul Kurban tahun ini dapat dijamin seluruhnya terpenuhi dari penyediaan ternak lokal.
Diarmita memaparkan, sesuai Peraturan Menteri Pertanian No. 114 Tahun 2014 tentang Pemotongan Hewan Kurban, hewan yang akan digunakan untuk ibadah kurban adalah ternak lokal yang telah memenuhi kriteria syariah Islam, yaitu sehat, tidak cacat, seperti buta, pincang, patah tanduk, putus ekornya atau mengalami kerusakan daun telinga.
Kemudian tidak kurus, berjenis kelamin jantan, tidak dikebiri, memiliki buah zakar lengkap dua buah dengan bentuk dan letak yang simetris dan cukup umur, yaitu untuk sapi/kerbau di atas dua tahun dan kambing/domba di atas satu tahun atau ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap.
Sementara itu, berdasarkan laporan Petugas Informasi Pasar (PIP) Ditjen PKH disebutkan bahwa menjelang hari Raya Kurban 2017, harga ternak di tingkat konsumen mengalami kenaikan yang bervariasi antara 5-30 persen dibandingkan dengan harga pada kondisi normal. Misalnya harga sapi di Jawa Barat berkisar antara Rp 51- 65 ribu per kg berat hidup, di Jawa Tengah Rp 51-55 ribu per kg berat hidup, dan di Jawa Timur Rp 47-52 ribu per kg berat hidup.
Menurut dia, meningkatnya harga jual sapi di tingkat produsen dan konsumen saat menjelang hari Raya Idul Adha karena beberapa hal, di antaranya permintaan ternak yang meningkat dan serentak hampir di seluruh provinsi, khususnya di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Kemudian biaya transportasi tambahan dan biaya pemeliharaan di tempat-tempat penjualan ternak kurban.
"Pembeli tidak terlalu mempermasalahkan harga selama kriteria ternak kurban sesuai syariah Islam terpenuhi, karena membeli ternak bertujuan untuk berkurban," katanya.