REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Irigasi di kawasan Timur Tengah pada masa kuno digunakan sebagai sistem pengaliran air dari pegunungan yang dikumpulkan terlebih dahulu, lalu disalurkan melalui bawah tanah ke persawahan. Sistem pengaliran air ini dikenal dengan qanat. Juga, disebut dengan istilah lain, seperti karez, kahan, kareez, kakuriz, dagu-avulz, khettara, galeria falaj, suranga, dan mayun.
Pengairan air itu biasanya dibuat secara vertikal menuju tanah bagian bawah dengan landai terowongan. Tidak hanya untuk irigasi pertanaman, tetapi saluran air ini juga bermanfaat untuk sumber air warga di cuaca panas, kering, dan semi.
Teknologi qanat diyakini muncul dan berkembang pesat di kalangan orang-orang Persia pada awal milenium 1 SM lalu menyebar perlahan ke Barat dan Timur. Meski biaya pembangunan qanat sangat mahal, nilai investasi dan manfaatnya cukup besar sehingga memberikan faedah jangka panjang bagi masyarakat setempat.
Iran Bergantung pada Karez
Di pertengahan abad ke-2, terdapat sekira 50 ribu karez (qanat) di Iran. Dari jumlah tersebut, hanya 25.000 tetap digunakan pada 1980. Salah satu yang terbesar terdapat di Gonabad dan setelah 2.700 tahun masih menyediakan air minum dan pertanian hampir 40.000 orang. Karez menjadi irigasi andalan ketika itu. Provinsi Yazd, Khorasan, dan Kerman merupakan zona untuk dikenal karena ketergantungan mereka pada sistem ekstensif qanat.
Falaj di Al-Ain Oasis
Falaj atau sistem irigasi di lembah Al-Ain yang berlokasi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dan berbatasan dengan Oman. Irigasi ini membawa air dari sumur bor ke peternakan air dan pohon-pohon palem.
Al-Ain memiliki tujuh oasis, yang terbesar, yakni Al-Ain Oasis, dekat Old Sarooj, dan yang terkecil, yaitu Al-Jahili Oasis. Sisanya, Al-Qattara, Al-Mu’aredh, Al-Jimi, Al-Muwaiji, dan Al-Hili.
Foggara Mengalir Ribuan Kilometer
Foggara merupakan nama irigasi untuk oasis besar di Gourara, Aljazair. Sistem ini juga ditemukan di Touat, 200 km dari Gourara. Panjang Foggara di Gourara diperkirakan ribuan kilometer. Sistem ini diperkirakan sudah digunakan oleh penduduk Aljazair sejak 200 AD, tetapi secara pasti penggunaannya dioptimalkan pada abad ke-11 oleh orang Arab dan setelah mereka menguasainya pada abad ke-10 .