Senin 31 Jul 2017 14:00 WIB

Awal Mula Lahirnya Komunitas Muslim Cham

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Muslim Champa
Foto: phnompenhpost.com
Muslim Champa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut cerita setempat, Khalifah ketiga Islam Utsman Bin Affan mengirimkan utusan petinggi Muslim di pemerintahannya ke Vietnam dan Dinasti Tang di Cina pada 650 Masehi. Para pedagang Muslim konon sempat merapat di pelabuhan-pelabuhan Kerajaan Champa sebagai bagian rute perjalanan ke Cina.

Meski begitu, bukti pertama transmisi Islam di sana berasal dari dokumen era Dinasti Song, Cina. Dokumen itu menerangkan interaksi war ga Cham dengan ajaran Islam di akhir abad 10 dan awal abad 11.

Jumlah pengikut ajaran Islam terus bertambah seiring peningkatan interaksi dengan Kesultanan Malaka pada 1471 M. Kala itu, Kerajaan Champa juga berada di akhir masa eksistensinya. Komunitas Muslim sendiri tak mengalami tekanan di tengah warga Cham hingga pertengahan abad ke-17.

Pada pertengahan abad ke-19, banyak Muslim Cham beremigrasi dari Kamboja dan mendiami wilayah Delta Sungai Mekong yang kemudian menjadi cikal bakal kemunculan komunitas Islam di Vietnam. Delta sungai itu juga menyak sikan datangnya Muslim Melayu di sana.

Islam Melayu mulai meningkat pengaruhnya di tengah warga Cham pada awal abad ke- 20. Para ulama Melayu berkhutbah di masjid menggunakan bahasa Melayu dan beberapa warga Cham belajar Islam di madrasah Melayu.

Pada 1832, Raja Vietnam Minh Mang me rebut kerajaan terakhir Champa. Kondisi itu mem buat pemimpin Muslim Cham yang sempat menimba ilmu di Kelantan, Katip Suma, mendeklarasikan jihad melawan Vietnam.

Di bawah pemerintahan penguasa Vietnam, Muslim Cham dipaksa memakan kadal dan babi. Sementara, warga Hindu Cham dipaksa memakan daging sapi. Mereka juga dipaksa berasimilasi dengan budaya Vietnam.

Muslim dan Hindu Cham kemudian mem bentuk Front Pembebasan Cham (FLC) yang dipimpin seorang tentara Muslim, Letnan Ko lonel Les Kosem, untuk melawan jajahan Viet nam di selatan dan utara selama Perang Viet nam. FLC bergabung dengan Montagnards dan Khmer Krom membentuk Front Persatuan Pem bebasan Ras Tertindas (FULRO) melawan Vietnam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement