Rabu 26 Jul 2017 10:58 WIB

Tekad Abu Ayub al-Anshari Menaklukkan Konstantinopel

Masjid alumni IPB Bogor setiap Rabu ba'da Maghrib menggelar Kajian Sirah Nabawiyah bersama Ustaz Hepi Andi Bastoni.
Foto: Dok Masjid Alumni IPB
Masjid alumni IPB Bogor setiap Rabu ba'da Maghrib menggelar Kajian Sirah Nabawiyah bersama Ustaz Hepi Andi Bastoni.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Masjid Alumni IPB Bogor akan kembali menggelar Kajian Sirah Nabawiyah dan Sejarah Islam bersama Ustaz Hepi Andi Bastoni.  Kajian Sirah Nabawiyah dan Sejarah Islam Seri ke-72 akan diadakan di Masjid Alumni IPB, Botani Square Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/7) ba’da Maghrib.

Siaran pers Masjid Alumni IPB yang diterima Republika.co.id, Selasa (25/7) menyebutkan, para shahabat Nabi adalah orang-orang mulia. Tapi kemuliaan Abu Ayub al-Anshari tak ada duanya. Di tengah gemuruh takbir dan tahmid menyambut kehadiran Nabi  SAW di Madinah saat beliau hijrah, Abu Ayublah yang mendapatkan kemuliaan karena rumahnyalah yang akhirnya ditempati Nabi  SAW.

Hampir selama enam bulan, kediaman Abu Ayub al-Anshari dibenderangi cahaya. Nabi SAW dan keluarganya menetap di rumahnya menanti Masjid Nabawi dan rumah Nabi SAW  selesai dibangun.

Selanjutnya, Abu Ayub menyertai hampir semua peperangan besar bersama Nabi SAW. Saat Perang Khandaq, Abu Ayub mendengar seruan: kaum Muslimin akan menaklukkan benteng Konstantinopel, perlambang kekuasaan Romawi kala itu.

Abu Ayub tahu, sang Nabi tak mungkin salah. Dengan segenap semangat dan cita-cita membara, ia memburu nubuwat itu. Hingga akhirnya cita-cita itu membawa jasadnya.

Di masa pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan, di tengah usianya yang sudah sangat uzur, Abu Ayub ikut serta dalam ekspedisi yang mengarah ke Konstantinopel.

Bagaimana kisah detilnya? “Kita ikuti bersama di acara Kajian Sirah Nabawiyah dan Sejarah Islam seri ke-72  di Masjid Alumni IPB. Narasumber tetap Ustaz Hepi Andi Bastoni akan membahas sosok Abu Ayub al-Anshari pada Rabu, 26 Juli 2017 ba’da Magrib,” kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Alumni IPB Iman Hilman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement