REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) menggelar halal bihalal dan silaturrahmi lintas agama di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Senin (24/7). Dalam kesempatan tersebut Fatayat NU menyeru untuk berjihad melawan kemiskinan dan kebodohan.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU, Anggia Ermarini mengatakan, jihad yang harus dilakukan adalah melawan kemiskinan, kebodohan dan penindasan terhadap kaum perempuan. Sengaja menggelar halal bihalal dan silaturrahmi dengan para tokoh lintas agama. Sebab, meyakini bukan hanya Fatayat NU saja, tetapi elemen masyarakat lain juga sepakat untuk menjaga dan merawat keragaman bangsa Indonesia.
"Saya sangat yakin, semua yang hadir di sini (halal bihalal dan silaturrahmi lintas agama) sepakat, NKRI harus dijaga," kata Anggia saat memberikan pidato sambutan di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (24/7).
Ia menyampaikan, pertemuan tokoh lintas agama sering dilakukan. Mereka membangun komitmen bersama untuk menjaga NKRI. Bahkan mungkin terbangun komitmen menjaga kebhinekaan di bumi NKRI. Menurutnya, mungkin acara seperti ini juga sudah sering dilakukan.
Namun, Anggia berharap hasil dari halal bihalal dan silaturrahmi lintas agama yang digelarnya lebih dari sekedar membangun komitmen. Diharapkan para tokoh lintas agama melakukan aksi nyata setelah silaturrahmi ini.
"Banyak cara menjaga NKRI. Misalnya dengan berjihad ikut memberantas kemiskinan, kebodohan dan penindasan terhadap kaum perempuan. Nah, menurut saya itu salah satu cara menjaga republik tercinta ini," ujarnya.
Advertisement