Rabu 19 Jul 2017 21:15 WIB

Muslimah Inggris Jadi Korban Serangan Islamofobia

Rep: Fira Nursyabani/ Red: Agung Sasongko
Muslimah Inggris
Foto: ustvh.com
Muslimah Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, SOUTHAMPTON - Dua wanita Muslim menerima serangan cairan asam palsu di depan Masjid Bashir Ahmed di Southampton, Selasa (18/7). Serangan itu bermula saat beberapa pria melemparkan air ke arah keduanya dari dalam mobil.

Rekaman CCTV menunjukkan sebuah mobil hitam melambat di samping korban sebelum kemudian melaju kencang. Kedua korban yang mengenakan hijab, langsung berteriak ketakutan karena mengira air itu adalah cairan asam.

 

Masjid Bashir Ahmed kemudian mengeluarkan peringatan keselamatan kepada para jamaahnya setelah insiden itu terjadi. Korban mengatakan, pelaku kemungkinan bisa menggunakan cairan asam sungguhan dalam serangan selanjutnya.

 

"Hari ini teman saya dan saya berdiri di luar Masjid Bashir sedang menunggu untuk dijemput saat sekelompok pria di sebuah mobil hitam melaju melewati kami dan melemparkan air ke kami," ujar korban yang tidak disebutkan namanya, dikutip The Independent

 

"Kami sama-sama dalam keadaan baik karena ini hanya air, tapi jika mereka berhasil melakukan hal-hal seperti ini, maka mereka akan berani menggunakan cairan asam," ungkapnya.

 

Juru bicara Hampshire Constabulary mengatakan telah menerima sebuah laporan mengenai serangan rasial di Portswood Road, Southampton. "Seorang wanita melaporkan dia berdiri di luar sebuah masjid di Portswood Road, bersama temannya dan mereka terkena air yang dilemparkan ke arah mereka oleh seseorang yang lewat dari dalam sebuah mobil yang lewat," jelas dia.

 

"Investigasi kami berlanjut hari ini dan kami telah berhubungan dengan korban yang tengah terguncang oleh kejadian ini," tambahnya.

 

Menteri Dalam Negeri Inggris Amber Rudd telah menyarankan agar pelaku serangan cairan asam dapat diberikan hukuman seumur hidup. Kementerian akan meninjau penegakan hukum, merespon peradilan pidana dan undang-undang yang ada, memutus akses terhadap produk berbahaya, serta memberikan dukungan terhadap korban serangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement