REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan semangat menebar kebermanfaatan untuk ummat, Majelis Ta'lim Telkomsel (MTT) mengadakan Sekolah Pra Nikah (SPN) MTT 2017. Kegiatan ini merupakan pertama yang diselenggarakan dewan kemamakmuran masjid bagi para karyawan internal Telkomsel, Telkom group dan masyarakat umum.
Ketua Panitia Hafizh Fatah Rachmatullah mengatakan, sekolah pra nikah 2017 ini mengusung tema “Menyiapkan dan Mewujudkan Pernikahan yang Berkah dengan Ilmu” yang diselenggarakan di Kantor HQ Telkomsel Smart Office, Jakarta Selatan, Sabtu, (15/7).
Peserta, kata Hafiz, akan mengikuti kelas intensif selama delapan pertemuan dengan komposisi satu pertemuan per pekan. Jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 152 orang yang akan menimbah ilmu pernikahan selama dua bulan lamanya.
"Tujuan acara ini diharapkan para peserta dapat memahami esensi pernikahan, alasan perlunya menikah, dan mewujudkan pernikahan melalui jalan yang dibenarkan secara syari'at agama," kata Hafiz lewat keterangan tertulisnya yang di terima Republika.co.id, Sabtu, (15/5).
Selain itu, kata Hafiz, acara ini memfasilitasi kaum muda untuk menyiapkan ilmu sehingga dari pernikahan tersebut tercipta keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah "Dan mampu melahirkan generasi-generasi pembangun peradaban Islam dan bangsa," ujarnya.
Kegiatan Sekolah Pra Nikah ini dimeriahkan dengan pembicara dan pakar professional yang tidak kalah menarik. Setiap pertemuan diisi oleh pembicara dan materi yang berbeda-beda. Adapun pemateri yang akan mentransfer ilmu seputar pernikahan, yaitu Ust. Muhsinin Fauzi, Ust. Hanan Attaki, Ust. Fauzil Adhim, Ust. Ahmad Syarwat, Ust. Hilman Rosyad.
WO D'walimah, dr. Bonti Djunarjanto, Sp. OG, dan spesial guest star pasangan muda Fitri Aulia dan Mulki (Owner Kivitz) akan menambah semarak kegiatan SPN ini.
SPN MTT tahun 2017 dibuka oleh Wawan Budi Setiawan selaku Ketua MTT dan juga Pembina acara SPN di Ruang Champion Lantai 6 Gedung Telkomsel Smart Office, Jakarta Selatan.
“MTT sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai wasilah untuk berdakwah di kalangan muda. Karena selama ini MTT cukup fokus kepada pembinaan karyawan yang kebanyakan sudah menikah,” ujar Wawan.