REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pengurus Lembaga Amil Zakat Infak dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Hilman Latief mengatakan pengumpulan dana sosial oleh instansinya pada Ramadhan 2017 meningkat 100 persen lebih. Dia mengatakan pengumpulan zakat pada Ramadhan tahun ini yaitu Rp 78 miliar atau meningkat dari Rp 35 miliar pada tahun 2016. Angka tersebut terkumpul dari 220.815 pemberi zakat/muzaki perorangan dan 442 muzaki instansi.
"Ini menjadi salah satu pertanda semangat berzakat masyarakat meningkat," kata Hilman.
Dana sosial tersebut, kata dia, digunakan untuk program pemberdayaan masyarakat termasuk memberi santunan kepada golongan membutuhkan yaitu sebanyak 70.714 jiwa dalam program Kado Ramadhan dan 15.514 jiwa untuk program Posko Mudikmu Aman.
Program Lazismu lainnya, lanjut dia, juga disalurkan untuk masyarakat membutuhkan di berbagai pelosok Indonesia termasuk di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Dia mengatakan semangat berzakat masyarakat di bulan Ramadhan sangat tinggi. Pada saat puasa, presentase pengumpulan zakat mencapai 60-70 persen dari total zakat dalam satu tahun.
Maka dari itu, Hilman mengatakan Lazismu kerap menggencarkan berbagai program guna mengakomodasi tingginya semangat masyarakat membayar zakat di bulan Ramadhan.
Hilman mengatakan Lazismu optimistis potensi zakat masih memiliki peluang untuk digali lebih besar lagi. Menurut dia, tren pengumpulan zakat adalah positif atau meningkat yang menandakan kesadaran masyarakag berzakat tumbuh terutama dari kelas menengah Muslim.
Kendati pertumbuhan ekonomi melambat, kata dia, budaya berzakat menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan umat Islam di Indonesia.
Untuk itu, Hilman mengajak setiap pihak untuk menggelorakan zakat yang turut berperan dalam mengentaskan dan memberdayakan kaum dhuafa.