Senin 10 Jul 2017 21:22 WIB

Menjaga Alquran dengan Menghafal

Alquran
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah berfirman, "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami yang benar-benar memeliharanya," surah al-Hijr ayat 9.

 

Allah menjamin terpeliharanya Alquran hingga kini dan hingga hari kiamat nanti melalui para hafiz dan hafizah. Dari ingatan merekalah ayat-ayat Allah terjaga kemurniannya. Merekalah orang-orang terpilih yang mendapat tugas sebagai pemelihara kitab suci.

 

Menjaga Alquran dengan menghafal sebetulnya telah diterapkan oleh Rasulullah. Nabi Muhammad merupakan seorang yang ummi. Acapkali Jibril menyampaikan wahyu dari langit, Rasulullah akan segera menghafalnya. Hafalan Rasulullah pun mendapat jaminan dari Allah sehingga tak akan pernah luput sehuruf pun.

 

"Janganlah kamu menggerakan lidahmu untuk (membaca) Alquran karena hendak cepat-cepat menguasainya, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya," firman Allah dalam surah al-Qiyamah ayat 16--17.

 

Gaya menghafal ini pun kemudian diteruskan oleh para sahabat. Di tanah Arab, budaya menghafal memang lebih diagungkan ketimbang budaya menulis. Sejak era kuno, masyarakat Arab terbiasa menghafal syair-syair indah. Dengan budaya seperti itu, daya hafal bangsa Arab pun lebih tajam dibanding bangsa lain.

 

Alhasil, meski Rasulullah seringkali meminta sahabat untuk menuliskan ayat Allah, tulisan tak menjadi sumber utama. Daya ingat para sahabatlah yang menjadi pemelihara Alquran. Hampir semua sahabat Rasulullah menghafal ayat Quran dengan teliti dan pemahaman yang sempurna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement