Jumat 07 Jul 2017 17:28 WIB

Kemenag akan Terbitkan Buku Ajaran Islam Moderat di Madrasah

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin.
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) akan menerbitkan beberapa buku panduan ajaran Islam moderat di tingkat madrasah. Penerbitan buku tersebut merupakan bagian dari program 12 pengarusutamaan Islam moderat di madrasah yang saat ini sedang disiapkan Kemenag.

“Kita nanti akan menerbitkan sebuah buku panduan konprehensif tentang pengarusutamaan ajaran Islam yang moderat. Jadi, kita tidak menyebutkan deradikalisasi. Saya tidak suka dengan kata deradikalisasi itu karena seakan-akan sudah radikal,” ujar Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Kamaruddin Amin saat ditemui Republika.co.id di Kantor Kemenag, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (7/7).

Kamaruddin belum dapat memastikan kapan buku tersebut dapat diterbitkan. Namun, kata dia, pihaknya saat ini sedang dalam tahap penyusunan. Ia berharap, buku penduan Islam moderat tersebut nantinya dapat menjadi insturmen pembentukan karakter siswa.

“Kita sedang menulis buku-buku agama itu. Nanti, isinya itu, pengarusutamaan Islam moderat ini. Jadi, semua tentang bagaimana agama itu bisa menjadi betul-betul bisa menjadi instrumen pembinaan karakter,” ucapnya.

Dia menuturkan, saat ini, Kemenag sedang melakukan finalisasi terkait 12 program pengarusutamaan Islam moderat di madrasa tersebut. Tidak hanya di madrasah, kata dia, nantinya Kemenag juga akan memperkuat ajaran Islam moderat di perguruan tinggi, di pesantren, dan juga di sekolah umum dengan cara melakukan pembinaan terhadap guru agama yang mengajar di sekolah.

“Kita ingin pelajaran agama itu menjadi instrumen perekat sosial. Pelajaran agama itu menjadi instrumen pembinaan karakter. Jadi agama tidak hanya untuk menjadikan anak-anak itu menjadi saleh,” kata dia.

Menurut Kamaruddin, nantinya di madrasah juga akan diadakan pendidikan multikultural dan pendidikan anti-korupsi, sehingga dapat memperkuat integritas dan tolernsi di kalangan siswa. “Jadi dengan agama dia bisa menghargai orang lain, dia juga bisa memahami perbedaan, dia memahami bahwa di dalam dirinya ada agama lain yang harus dihormati,” ujar dia.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M. Nur Kholis Setiawan mengatakan, bahwa 12 program tersebut akan dilaksanakan mulai pada tahun ini dan tahun 2018. “Ada 12 program strategis yang sudah kita rumuskan dalam rangka mengarusutamakan Islam moderat dan kontra radikalisme di madrasah,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement