Ahad 02 Jul 2017 08:30 WIB

Al Nuri, Masjid Bersejarah di Mosul yang Tinggal Puing

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Masjid Agung Al Nuri di Kota Tua Mosul, Irak. Masjid tersebut dihancurkan ISIS yang tak rela melihat masjid dikuasai pasukan Irak.
Foto: AP/Felipe Dana
Masjid Agung Al Nuri di Kota Tua Mosul, Irak. Masjid tersebut dihancurkan ISIS yang tak rela melihat masjid dikuasai pasukan Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Tiga tahun perang ISIS mengakibatkan Masjid Agung Al Nuri tidak lebih dari setumpuk batu di pusat kota. Padahal, masjid bersejarah ini selamat dari penaklukan Mongol dan Ottoman, Perang Iran-Irak dan invasi AS pada 2003 lalu.

Dilansir dari Gulf Today, Ahad (2/7), kelompok ISIS telah menghancurkan masjid dan menaranya yang sudah berusia 850 tahun memakai bahan peledak. Tindakan itu dilakukan pekan lalu saat pasukan Irak datang.

Kunjungan Reuters ke situs bersejarah itu pada Jumat (30/6), mengkonfirmasi tingkat kerusakan, termasuk menara setinggi 45 meter Al Hadba. Kubah hijau jadi satu-satunya bagian dari ruang shalat yang masih berdiri.

Di bawah kubah masjid itu, Juli 2014, pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi menyampaikan ikrar menyatakan diri sebagai kalifah modern. Wilayahnya, mencakup daerah yang diasingkan Al Qaeda di Irak dan negara tetangga Suriah.

Dalam beberapa bulan, ISIS melakukan dan memotivasi serangan militan di berbagai belahan dunia seperti Paris, London dan California. Tiga tahun kemudian, dasar masjid Al Nuri sudah tertutup batu dan beton.

Potensi ranjau menahan pemeriksaan menyeluruh dilakukan atas interior situs bersejarah tersebut. Sementara, Al Baghdadi diyakini AS dan Irak bersembunyi di perbatasan kedua negara, tapi sempat dilaporkan terbunuh oleh Rusia dan Iran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement