REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun terdapat perbedaan kultur dan bahasa yang mencolok di antara Muslim Melayu dan India, namun komunitas Islam di Afrika Selatan terus menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
Hal itu tentunya tidak bisa dilepaskan dari kerja keras para ulama dan masyarakat Muslim di negara itu. Sampai hari ini mereka selalu giat berusaha memajukan pendidikan dan lembaga-lembaga Islam yang ada di sana.
Saat ini ada lebih dari 500 masjid dan 408 lembaga pendidikan Islam di Afrika Selatan. Banyak pula perguruan tinggi yang menawarkan studi-studi agama Islam dan bahasa Arab sebagai bagian dari kurikulum akademik mereka.
Kaum Muslim Afrika Selatan kini terlibat dalam berbagai profesi dan bidang usaha. Bahkan, sejak dihapuskannya politik apartheid di Afrika Selatan, tidak sedikit pula dari mereka yang bekerja di bidang pemerintahan.
Beberapa stasiun radio swasta yang dikelola oleh kaum Muslim juga ikut menyemarakkan syiar Islam di berbagai daerah di Afrika Selatan. Sebut saja Radio Islam di Johannesburg, Radio 786 di Cape Town, dan Radio al-Anshar di Durban.
Selain itu, surat kabar Islam juga memainkan peran penting dalam mendidik masyarakat Muslim di negara itu sehingga mereka pun bisa mengikuti perkembangan isu-isu aktual. Beberapa koran Islam terkemuka di Afrika Selatan, antara lain al-Qalam, The Muslim Digest, ar-Rasheed, Muslim Views, al-Ummah, dan The Majlis