REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Baznas akan melaunching program inklusi zakat (zakat inclusion) pada Selasa (13/6) mendatang di Istana Kepresidenan. Kegiatan ini rencananya diselenggarakan bersamaan dengan penyerahan zakat Presiden kepada BAZNAS. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Baznas Zainulbahar Noor kepada Menag Lukman Hakim Saifuddin di Jakarta, Jumat (9/6).
Dikatakan Zainul Bahar, inklusi zakat (zakat inclusion) merupakan program yang mencakup pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat secara non tunai melalui layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusi (Laku Pandai).
"Program inklusi zakat (zakat inclusion) merupakan kerja sama Baznas dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan zakat di masyarakat," ujar Zainulbahar Noor. Ditambahkannya, kerja sama antara Baznas dan OJK ini ditandai dengan telah dilaksanakannya penandatanganan Nota Kesepahaman pada Kamis (20/4) lalu.
Kepada Menag, ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Agama sebagai salah satu lembaga pionir yang memungut zakat penghasilan secara langsung dari gaji para ASN-nya melalu UPZ Baznas.
Pada kesempatan tersebut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyerahkan zakat profesi dan zakat mal kepada Baznas.