Rabu 07 Jun 2017 17:11 WIB

UAD akan Bangun Museum Muhammadiyah

Rep: Yulianingsih/ Red: Agung Sasongko
Logo Muhammadiyah.
Foto: Wikipedia
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta akan membangun museum Muhammadiyah di kompleks Kampus 4 Tamanan, Banguntapan, Bantul. Museum Muhammadiyah tersebut akan dibangun berhadapan dengan Masjid Islamic Center UAD.

Pembangunan museum milik Muhammadiyah ini akan dibiayai dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. "PP Muhammadiyah yang menunjuk kita untuk membangun Museum Muhammadiyah di kompleks kampus UAD," ujar Rektor UAD Kasiyarno, Rabu (7/6).

Museum Muhammadiyah tersebut sebelumnya akan dibangun di kantor PP Muhammadiyah Jalan KHA Dahlan Yogyakarta. Namun karena luasan lahan yang tidak memungkinkan akhirnya dibangun di kompleks kampus UAD Tamanan. Ground breaking pembangunan museum satu-satunya milik Muhammadiyah ini akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Desember 2017 mendatang.

Museum ini kata Kasiyarno, akan menjadi tempat yang memiliki sejarah lengkap tentang organisasi Muhammadiyah. Akan ada beberapa manuskrip, artefak dan bukti sejarah lain dari organisasi Muhammadiyah sejak awal pendiriannya.

Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah yang juga Wakil Rektor I UAD, Mukhlas Arkamudin mengatakan, museum Muhammadiyah ini didesain tidak menonjolkan banyak artefak namun akan menonjolkan informasi terkait organisasi Muhammadiyah. UAD menyediakan lahan seluas 8.000 meter persegi untuk pembangunan museum tersebut.

"Kita rancang seperti museum google yang kaya sistem informasi," ujarnya.

Museum ini bukan hanya menyajikan informasi terkait sejarah organisasi Muhammadiyah tetapi juga organisasi otonom dibawah Muhammadiyah dan juga amal usaha Muhammadiyah. Menurut Mukhlas, untuk pembangunan museum tersbeut tahun ini pihaknya tengah menggelar lomba desain dan kajian konten terkait museum tersebut. "Akhir tahun ini peletakan batu pertama, tahun 2018 kita lakukan pembangunan dan targetnya 2019 baru operasionalnya," katanya.

Meski begitu kata dia, pihaknya sudah mulai melakukan pendataan dan mengumpulkan beberapa bukti sejarah terkait organisasi Muhammadiyah dari berbagai daerah. Dengan keberadaan musuem ini maka kampus 4 UAD ke depan bukan hanya menjadi kompleks pendidikan tinggi namun juga wisata edukasi terkait sejarah Muhammadiyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement