Ahad 04 Jun 2017 17:21 WIB

Menjemput Pintu Tobat

Ramadhan

Pada bulan ini, kata dia, umat Islam diminta memperbanyak membaca istighfar kepada Allah SWT. Umat dianjurkan memperbanyak ibadah selama Ramadhan. Sebab, ibadah di bulan ini juga untuk kepentingan pada bulan berikutnya. "Hanya orang beriman yang memetik kemuliaan Ramadhan," ujar Ustaz Subhan menegaskan.

Selanjutnya, umat Islam harus mengingat nikmat Allah agar bisa menjemput tobat. Ustaz Subhan meminta agar tidak membalas nikmat Allah dengan kekufuran. Untuk itu, menikmati puasa adalah satu membalas nikmat Allah SWT. Cara lain menjemput tobat yaitu dengan menyadari bahwa Allah Mahaperkasa. Umat Islam harus meyakini bahwa Allah mampu memberikan pembalasan dalam bentuk apa pun dan kapan pun. Selain itu, pada bulan Ramadhan, umat Islam juga diajak agar memperbanyak membaca Alquran.

Kajian Ramadhan tersebut digelar bakda Ashar sampai menjelang berbuka puasa. Kajian tersebut diikuti oleh ratusan jamaah dari berbagai daerah di Ibu Kota. Mereka dengan khidmat mengikuti ceramah yang disampaikan oleh Ustaz Subhan Bawazier. Mulyadi (25 tahun), salah satu jamaah, menyambut baik kajian yang diselenggarakan oleh Masjid Agung Al-Azhar. Menurut dia, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi umat Islam. Dari kajian tersebut dapat menambag ilmu tentang puasa. "Harapannya, puasa saya bisa lebih baik dan banyak ilmu," kata Mulyadi kepada Republika.

Mulyadi yang bekerja sebagai pegawai toko di Blok M mengaku cukup jarang mengikuti kajian karena kesibukannya bekerja. Hanya saat memiliki waktu luang dirinya pergi ke majelis taklim guna mengikuti kajian. Amsar, jamaah lainnya, juga berharap mendapatkan ilmu dari kajian tersebut. Pasalya, Amsar merasa puasa yang dijalankan setiap tahunnya masih banyak kekurangan. Untuk itu, Amsar berharap puasa tahun ini bisa lebih baik.

Amsar datang ke kajian ini bersama anaknya. Dia mengikuti kajian tersebut guna mendapatkan pengetahuan tentang puasa. Amsar bersyukur dari kajian tersebut banyak ilmu yang didapatkan. "Kebetulan juga tidak terlalu sibuk di rumah, ya mendingan ikut ini saja," ujarnya.

Sementara itu, Perwakilan Yayasan Al-Azhar Suhadi dalam kesempatan tersebut mengaku gembira dengan antusiasme masyarakat yang mengikuti pengajian. Terlebih, kata dia, peserta kajian didominasi oleh kaum muda. "Kali ini saya terharu," ujar Suhadi.

Suhadi mengatakan, pemuda adalah generasi masa depan untuk menjaga persatuan. Apalagi, kondisi kebangsaan saat ini yang sedang dihadapi dengan perpecahan antarumat. "Alhamdulillah saya melihat masa depan. Marilah jadi perekat umat. Masalah umat terlalu besar kalau hanya diurus beberapa kelompok," kata Suhadi menambahkan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement