Ahad 04 Jun 2017 17:13 WIB

Meraih Derajat Takwa di Bulan Suci

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
Ramadhan
Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibadah puasa Ramadhan pada hakikatnya adalah sarana latihan mental bagi kaum mukmin. Mereka yang menjalani latihan tersebut diharapkan mampu meraih derajat takwa. Hal itu seperti yang disampaikan Allah SWT dalam Alquran Surah al-Baqarah ayat 183. "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, semoga kamu bertakwa."

Meskipun ayat di atas sudah terlampau sering disampaikan para mubaligh di mimbar-mimbar masjid, menggapai ketakwaan kepada Allah SWT di Bulan Ramadhan tetap bukan perkara yang mudah bagi kebanyakan kaum Muslim.

Oleh karena itu, apa yang mesti kita lakukan selama di Bulan Suci untuk bisa menjadi pribadi yang bertakwa? Pertanyaan itulah yang berusaha dijawab oleh Dr Jaja Nurjana dalam kuliah Ramadhan di Masjid at-Taqwa Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (27/5) lalu.

Dalam kesempatan tersebut, dai yang juga menjabat ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tangerang Selatan itu mengatakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan kaum Muslim untuk meraih derajat takwa di Bulan Ramadhan. "Yang pertama sekali tentunya adalah menahan diri dari segala hal yang dapat merusak atau membatalkan puasa kita," ujarnya.

Dia menuturkan, di zaman serbacanggih sekarang ini begitu banyak godaan yang dapat merusak pahala puasa seseorang selama di Bulan Ramadhan. Apalagi, dengan semakin mudahnya akses internet dewasa ini, beragam konten atau unggahan negatif pun menjadi kian gampang kita temukan di berbagai laman media sosial (medsos).

Menurut Jaja, masyarakat kita hari ini mungkin lebih banyak diam saat berinteraksi dengan sesamanya di dunia nyata. Namun demikian, mereka bisa saling berbicara di dunia maya lewat berbagai postingan-postingan yang mereka unggah di medsos.

 "Nah, salah satu tantangan yang kita hadapi dalam menjalani Ramadhan sekarang ini adalah menahan diri membuat unggahan-unggahan yang tidak bermanfaat. Karena pekerjaan semacam itu dapat merusak pahala puasa kita," ucapnya..

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement