Sabtu 03 Jun 2017 18:37 WIB

Ingin Bisa Membaca Alquran di Usia 67 Tahun

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Ustad Achmad Farid Hasan membimbing peserta di pengajian 30 menit bisa membaca Alquran di Kantor Republika, Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi
Ustad Achmad Farid Hasan membimbing peserta di pengajian 30 menit bisa membaca Alquran di Kantor Republika, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Achmad Farid Hasan kembali menggelar pelatihan cara cepat bisa membaca Alquran menggunakan metode 30 menit bisa baca Alquran di Kantor Republika, Sabtu (3/6). Para peserta pada pelatihan kali ini banyak yang berusia di atas 60 tahun.

Salah satu peserta dari Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, Sumatera, dokter Raditya (67 tahun) mengatakan, sangat ingin bisa membaca Alquran di usianya sekarang. "Jauh-jauh dari Lampung ke Republika ingin bisa membaca Alquran karena saya belum bisa membaca Alquran," kata Raditya kepada Republika.co.id, Sabtu (3/6).

Diaa menerangkan, bukan tidak lancar membaca Alquran, lebih tepatnya tidak bisa membaca Alquran. Bisa bacaan shalat pun karena membaca Alquran yang menggunakan huruf latin. Contohnya, surat Al-Fatihah, bisa baca surat tersebut versi huruf latinnya. Belajar bacaan shalat pun menggunakan huruf latin karena tidak bisa membaca Alquran.

Diungkapkannya, sekarang sudah berusia 67 tahun, timbul keinginan untuk bisa membaca Alquran dan mendalaminya. Setelah bisa membaca Alquran, berharap akan bisa mengajari orang-orang di sekitarnya yang belum bisa membaca Alquran. Minimal bisa mengajari dan berbagi ilmu dengan orang-orang terdekat.

"Di lingkungan saya sendiri, para dokter banyak yang belum bisa. Baca text book apa saja bisa, text book saya bahasa Inggris semua bisa saya baca, tapi Alquran nggak bisa, maka saya mau apa sekarang saya," ujarnya.

Raditya pun bercerita, pada awalnya anak bungsunya yang berusia 14 tahun bertanya tentang bacaan Alquran. Tapi, dirinya tidak bisa membaca Alquran sehingga tidak bisa membantu anaknya.

"Bapak selama ini sering baca surat Yasin setiap malam kata anak saya, saya jawab iya baca huruf latinnya," katanya.

 

Kemudian, Raditya melihat informasi tentang metode 30 menit bisa baca Alquran yang diselenggarakan di Kantor Republika. Dua bulan yang lalu, dia menghubungi Republika dan hari ini bisa ikut belajar cepat baca Alquran.

"Informasi tersebut saya lihat dari Koran Republika karena saya langganan Republika," ujarnya.

Ustaz Achmad saat dalam pelatihan menyampaikan, intinya ada tiga hal utama yang harus dikuasai untuk bisa membaca Alquran. Pertama, kuasai huruf Alquran yang jumlahnya hanya 30 huruf.

"Kedua, kuasai tanda baca pada huruf Alquran yang jumlahnya ada delapan," ujar di hadapan puluhan para peserta.

Dia melanjutkan paparannya, yang ketiga, kuasai tajwid agar bisa membaca Alquran dengan indah. Menurutnya, 30 huruf Alquran ibarat huruf konsonan dalam huruf latin. Delapan tanda baca pada huruf Alquran ibarat huruf vokal. Kalau mau bisa membaca Alquran, hal yang paling penting harus menguasai huruf dan tanda baca.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement