Selasa 30 May 2017 16:10 WIB

Nasihat Tulus Ulama untuk Sang Khalifah

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko
Khalifah Harun Ar-Rasyid (ilustrasi).
Foto:

Salamah berkata, “Orang yang terpengaruh oleh hawa nafsu kawannya, padahal kawannya tersebut orang yang zalim. Maka, pada hakikatnya dia menjual akhiratnya untuk kepentingan dunia orang lain.”

Merasa mendapatkan jawaban yang memuaskan dan menemukan sosok penasihat yang mumpuni, sang khalifah menawarkan tawaran kepada Salamah. “Wahai Abu Hazim, maukah engkau mendampingi kami agar kami bisa mendapatkan sesuatu darimu dan Anda mendapatkan sesuatu dari kami?”

Namun, Salamah menolaknya.

“Mengapa?” tanya sang khalifah.

“Saya khawatir kelak akan condong kepada Anda sehingga Allah Subhanahu wa Ta'ala menghukum saya dengan kesulitan di dunia dan siksa di akhirat,” jawab Salamah.

“Utarakanlah kebutuhan Anda kepada kami wahai Abu Hazim.”

Abu Hazim tidak menjawab sehingga khalifah mengulangi pertanyaannya, “Wahai Abu Hazim, utarakan hajat-hajatmu, kami akan memenuhi sepenuhnya.”

“Hajat saya ialah selamat dari api neraka dan masuk surga,” ujar Salamah.

“Itu bukan wewenang kami, wahai Abu Hazim.”

“Saya tidak memiliki keperluan selain itu wahai Amirul Mukminin,” kata Salamah menimpali perkataan sang khalifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement