REPUBLIKA.CO.ID, Kabar jatuhnya Konstantinopel ke tangan Islam membawa kegembiraan, kebanggaan serta syukur bagi kaum Muslimin di Asia dan Afrika. Karena penaklukan tersebut merupakan impian dan harapan dari generasi yang silih berganti.
Penaklukan tersebut juga dianggap sebagai pembuka jalan bagi dakwah Islam untuk menyebar ke benua Eropa. Dikutip dari buku Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah karya Prof Ali Muhammad Ash Shallabi, sesaat setelah ditaklukkannya Konstantinopel, Sultan Al Fatih segera mengirim surat kepada para penguasa di negeri-negeri Islam di Mesir, Hijaz, Persia, India, serta wilayah lainnya.
Berita kemenangan tersebut pun segera diumumkan di atas mimbar-mimbar khutbah. Shalat syukur segera dilakukan, rumah-rumah, dan toko-toko dihias. Sedangkan di dinding-dinding dipajang panji-panji yang berwarna-warni.
Dikabarkan pula, Sultan Mehmed mengirim hadiah untuk penguasa di Makkah. Berupa 2.000 fahrawi yang terbuat dari emas asli dan dengan timbangan yang tepat dan keledai yang dibawa dari hasil rampasan perang. Sultan juga mengirimkan 7 ribu fahrawi lain untuk fakir miskin. Dengan dikirimkannya hadiah tersebut, Sultan hanya mengharapkan doa dari seluruh umat dengan penuh kelembutan dan ihsan.