Selasa 23 May 2017 04:00 WIB

Mencari Tuhan

Rep: A Syalabi Ichsan/ Red: Agung Sasongko
Iklan kubu ateis di Toronto
Foto: funfurl.com
Langit malam (ilustrasi).

Islam sebagai agama penutup merupakan  sebuah paham yang mengajarkan hakikat penciptaan. Allah Sang Maha Pencipta pun berfirman pertama kali kepada Muhammad. Memberi instruksi untuk membaca atas nama Tuhan yang Menciptakan. Tidak hanya itu, banyak ayat dalam Alquran yang mengurai hakikat penciptaan. Contohnya saja penciptaan manusia.

Dalam QS al-Mu'minun:14, Allah SWT berfirman: "Kemudian Kami jadikan nutfah (air mani) itu 'alaqah. Lalu, 'alaqah tadi Kami jadikan mudghah (segumpal daging)." Dokter Ibrahim B Syed dari Universitas Loisville, Kentucky, Amerika Serikat, mengungkapkan, 'alaqah dalam bahasa Arab memiliki dua pengertian. Pertama, sesuatu yang menempel dan menyangkut pada sesuatu yang lain. Kedua, alaqah berarti lintah.

Dibuktikan dalam dunia medis, penempelan menggambarkan terjadinya penyangkutan, kemudian menempel lantas tertanamnya blastosis (embrio setelah lima hari pascapembuahan) ke lapisan batas dinding rahim (endometrium). Embrio tersebut melekat di dinding endometrium dari uterus, dengan cara persis seekor lintah saat menempel di kulit manusia. Bagaimana Alquran bisa secara presisi menggambarkan proses alaqah yang bisa terbukti dalam ilmu pengetahuan modern saat ini?

Kebenaran Alquran lainnya terbukti pada dua tahun lalu. Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA mengambil gambar nebula menggunakan teleskop Hubble. NGC 6543, yang dijuluki 'Nebula Mata Kucing (cat eye nebula) diperkirakan baru berusia 1.000 tahun. Apabila perhatikan lebih lanjut, nebula ini lebih cocok disebut sebagai nebula mawar merah dari pada mata kucing.

Apa yang didapati oleh NASA ini sebenarnya telah disebutkan dalam Alquran 14 abad yang lalu jauh sebelum para ilmuwan NASA menemukannya. Fenomena yang ditemukan oleh NASA ini difirmankan Allah dalam surah ar-Rahman ayat 37 yang artinya: "Maka, ketika langit terbelah (meledak) lalu menjadilah ia mawar merah yang berkilat seperti minyak".

Ayat tentang mawar merah sebenarnya juga ditafsirkan sebagai bukti dari teori penciptaan oleh beberapa ilmuwan.  Ahli Astronomi Amerika bernama  Edwin Hubble pada 1929 menemukan fakta tentang terjadinya ledakan besar di angkasa. Teori Ledakan Besar (Bing Bang Theory) ini mengungkapkan, alam semesta termasuk bumi dan isinya itu terbentuk dari sebuah ledakan besar.

Teori ini menyatakan adanya "awal atau permulaan" pada alam semesta -- yang disebabkan oleh Big Bang. Kalau alam semesta itu memiliki permulaan, tentu saja ada yang menciptakannya, yakni Tuhan, Sang Pencipta semesta alam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement