Kamis 18 May 2017 16:45 WIB

Ini Alasan PBNU Geliatkan Bersih-Bersih Masjid

Rep: Muhyidin/ Red: Agung Sasongko
Ketua PBNU Bidang Dakwah dan Masjid Abdul Manan A Ghani (kiri) bersama Wakil Sekretaris LTM PBNU Ali Sobirin Al-Muannatsy (kedua kiri) memukul bedug sebagai tanda peresmian Peluncuran Bersih-bersih Masjid Berkah di Jakarta, Kamis (18/5).
Foto: Republika / Darmawan
Ketua PBNU Bidang Dakwah dan Masjid Abdul Manan A Ghani (kiri) bersama Wakil Sekretaris LTM PBNU Ali Sobirin Al-Muannatsy (kedua kiri) memukul bedug sebagai tanda peresmian Peluncuran Bersih-bersih Masjid Berkah di Jakarta, Kamis (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Program Bersih-Bersih Masjid (BBM) Berkah PBNU, Ali Sobirin, mengatakan, kegiatan BBM Berkah merupakan program layanan dalam bentuk aksi bersih-bersih masjid secara serentak. Menurut dia, program yang dilaksanakan Lembaga Takmir Masjid (LTM) PBNU ini dicanangkan lantaran masjid-masjid mulai sepi jamaah, khususnya para pemuda.

Wakil Sekretaris LTM PBNU ini mengatakan, PBNU mengadakan kegiatan itu lantaran saat ini di masyarakat sedang terjadi anomali budaya yang luar biasa. Di satu sisi semangat keberagamaan masyarakat meningkat, namun pada saat yang sama nilai-nilai prinsipil keagamaan terkesampingkan.

"Satu sisi semangat membangun masjid megah begitu luar biasa, namun pada saat yang sama masjidnya sepi-sepi saja," ujarnya di Masjid An Nahdlah Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (18/5).

Menurut dia, sepinya masjid-masjid dari para pemuda tersebut terjadi karena faktor eksternal dan internal masjid. Secara eksternal, kata dia, daya tarik di luar masjid terlalu kuat dan luar biasa. Pasalnya, saat ini para pemuda banyak ditawarkan dengan beragam kreasi kebebasan dan kesenangan dengan aneka bentuk dan intensinya.

Sementara, pada saat yang sama, secara internal masjid terkesan dan kaku dan jumud bagi kepentingan ekspresi pemuda. "Kepentingan jiwa muda yang ekspresif dan petualang belum terakomodir oleh ideologi dan sistem manajemen kemasjidan sekarang. Masjid-masjid menjadi incaran strategis bagi persemaian paham yang anti Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945," ucapnya.

Karena itu, ia mengajak kepada masyarakat khususnya warga NU untuk melakukan bersih-bersih masjid menyongsong Bulan Suci Ramadhan. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada 19-25 Mei 2017.

"Pada kesempatan ini, dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan sekaligus menyongsong satu abad Nahdlatul Ulama, LTM-PBNU mengajak segenap warga Nahdliyyin, struktural dan kultural, untuk bergerak bersama-sama melakukan aksi," kata Sobirin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement