Kamis 18 May 2017 15:45 WIB

Mengenal Dua Ilmuwan Besar Maroko

Ilmuwan Muslim (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Ilmuwan Muslim (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua cendekiawan, al-Murrakushi dan Ibnu al-Banna berperan besar di dalam perkembangan ilmu sains. Bersama-sama, mereka mengajarkan aritmatika, astronomi, dan aljabar.

Lebih jauh, mereka menularkan kimia dan sejarah kepada murid-muridnya. Al-Murrakushi memang tak menetap lama di Spanyol, tetapi kontribusinya sangat besar dan menganggap Maroko sebagai Tanah Airnya.

Dia bernama lengkap Abd al-Wahid al- Murrakushi dan lahir pada 1185 Masehi. Ia menimba ilmu di kota kelahirannya, Fez. Lalu, ia menempuh perjalanan ke Spanyol pada 1208. Pada 1217, dia pindah ke Mesir hingga akhir hayatnya. Karyanya pada 1224, melengkapi tulisan sejarah Dinasti Almohad dengan judul, Kitab al-Mu’jib fi Talkhis Akhbar Ahl al-Maghrib.

Kitab utama yang ia tulis adalah Jami’ al- Mabadi’ wal-Ghayat fi ‘Ilm al-Miqat yang digarap 1229-1230. Isinya mengenai astronomi, trigonometri, dan ilmu ukur astronomi. Ia dipandang sejajar dengan ahli matematika dan astronomi besar lainnya. Seperti al-Khwarizmi, al-Farghani, al-Battani, Abu al-Wafa, al-Biruni, Ibnu Sina, al-Zarqali dan Jabir bin Aflah.

Nama lainnya adalah Ibnu al-Banna yang bernama lengkap Abu al-Abbas Ahmad bin Muhammad bin Usman al-Azdi. Dia lahir pada 1256. Geometri dan angka pecahan dikaji dengan baik dan pada masa selanjutnya ia menemukan teori matematika yang sangat menakjubkan. Ibnu al-Banna juga menulis banyak karya. Sebanyak 82 di antaranya bukan tulisan tentang matematika.

Dari temuan Ibnu Haydur, karya Ibnu al- Banna diperkirakan lebih dari 100 judul. Sebanyak 32 buah karya terkait matematika dan astronomi. Sedangkan, sisanya terdiri dari berbagai disiplin ilmu, seperti linguistik, retorika, astrologi, tata bahasa, dan logika. Ensiklopedi Tanbih al-albab menjadi panduan hitungan pembangunan irigasi.

JJ O’Connor dan EF Robertson dalam Arabic Mathematics, A Forgotten Briliance mengatakan bahwa Ibnu al-Bann juga merumuskan almanak. Ia juga menyusun dua buku dengan judul Talkhis A’mal al-Hisab dan Raf’ al-Hijab. Talkhis dinilai sebagai karya terbaik Ibnu al-Banna dalam matematika.

Melalui karyanya ini, Ibnu al-Banna mengenalkan sejumlah persamaan matematika yang meyakinkan beberapa cendekiawan tentang simbolisme aljabar dikembangkan pertama kalinya dalam lingkungan cendekiawan Muslim oleh Ibnu al-Banna dan al-Qalasadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement