REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan lokal di bidang finansial teknologi (fintech) Paytren berencana meluncurkan manajemen investasi syariah bernama Paytren Asset Management (PAM). Saat ini tengah dalam proses perizinan ke regulator.
Komisaris Utama sekaligus pemilik PT Veritra Sentosa International (Treni) Ustaz Yusuf Mansur menjelaskan, setiap orang memiliki naluri berinvestasi. Maka perlu disediakan manajemen investasi yang tepat.
"Setiap orang kan pengen dapat untung, tapi mereka belum ada pilihan. Akhirnya siapa saja yang nawarin investasi diikuti, dan akhirnya kena yang bodong, tipu-tipu," ujar Ustaz Yusuf kepada Republika.co.id di sela Training of Trainer Pasar Modal Syariah, Selasa, (16/5).
Nantinya PAM akan membuka pengelolaan investasi baik dari internal maupun eksternal anggota Paytren. Meski begitu, Ustaz Yusuf menyatakan, PAM akan mengutamakan investor dari internal. "Masa orang luar ditawarin, tapi yang di dalam enggak. Orang luar kan duitnya belum ada di kami kalau orang dalam sudah di kami karena mereka punya deposit di Paytren," jelasnya.
Ia menyebutkan kini anggota Paytren sudah mencapai 1,4 juta. Ia menegaskan, potensi pasar modal syariah cukup besar. Meski kini investasi syariah masih minim. "Maka kita ingin berperan untuk meningkatkan portofolio di dunia investasi syariah," tambah Ustaz Yusuf.
Saat ini transaksi Paytren per hari berkisar Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu. Dengan total transaksinya mencapai Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar per hari.