REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO --Pondok Pesantren As Salam menunggu realisasi janji Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan saat berkunjung ke pesantren tersebut pada awal Januari lalu. Kala itu, Donovan yang merasa kagum dengan sistem pendidikan yang diajarkan As Salam kepada santri, menawarkan kerjasama pertukaran pelajar Amerika-Indonesia. Bahkan kala itu, Donovan juga siap menjembatani santri-santri As Salam yang berniat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Amerika.
Humas As Salam, Qamaruddin mengaku telah menghubungi Kedubes Amerika untuk kelanjutan kerja sama tersebut. Mengingat, As Salam saat ini memang sedang gencar menjalin kerjasama pertukaran pelajar dengan sejumlah negara. Kendati demikian, jelas dia, belum ada kejelasan terkait kerjasama tersebut.
“Sampai saat ini belum ada tanggapan, kami juga masih melakukan lobi-lobi dengan kedubes,” kata Qomaruddin pada Jum’at (12/5).
Meski demikian, dia mengungkan sejumlah Lembaga Pendidikan dan Perguruan tinggi seperti di Swediia, Arab Saudi sudah sepakat menjalin kerjasama pertukaran pelajar. Terlebih As Salam termasuk kedalam anggota Aliansi Sekolah Islam Internasional (ITTISHAL).
“Waktu itu Kedubes Amerika ingin tahu pendidikan di Solo, dan mereka kesini. Kita ingin kerjasamakan pendidikan ini,” katanya.