Jumat 12 May 2017 16:45 WIB

Bercanda, Hindari Kata-Kata Kotor dan Tertawa Berlebihan

Wanita tertawa (ilustrasi)
Foto: Google
Wanita tertawa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam bukunya, Syeikh Abdul Aziz juga mengingatkan kita untuk menjauhi hal-hal yang diharamkan Allah ketika bercanda. Salah satunya, bercanda dengan menakut-nakuti, seperti memakai topeng yang menakutkan, berteriak dalam kegelapan, menyembunyikan barangnya, dan sebagainya.

Tentang hal ini, Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya, baik bercanda maupun bersungguh-sungguh." (HR Abu Dawud [5.003] dan at-Tirmidzi [2.161]).

Diharamkan pula berdusta saat bercanda. Sesungguhnya dusta itu tidak diperbolehkan, bagaimanapun keadaannya. Perhatikan sabda Nabi SAW: "Sesungguhnya aku juga bercanda, namun aku tidak mengatakan kecuali yang benar." ( HR at-Thabrani)

Allah juga mengharamkan bercanda dengan cara melecehkan orang tertentu. Misalnya, melecehkan penduduk daerah tertentu, profesi tertentu, dan menyebut aib mereka dengan tujuan membuat orang tertawa.

Satu hal lagi, Allah melarang kita bercanda dengan cara mencela, menuduh, atau menyifati sahabatnya dengan perbuatan keji. Contohnya, seseorang berkata kepada temannya, "Hai, anak monyet!" dan lain sebagainya.

Sayangnya, selama ini banyak di antara kita yang belum memahami tata krama bercanda. Contoh paling jelas adalah guyonan pada program lawak di televisi yang kerap kebablasan karena kurang memperhatikan adab bercanda. Karena itu, mulai sekarang perhatikan tata krama yang digariskan Islam dalam bercanda. Insya Allah, ke depan menjadi lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement