Selasa 09 May 2017 07:28 WIB

Mengapa Kita Dianjurkan Makan Berjamaah

Salah satu kegiatan santri Ponpes Az-Zikra Gunung Sindur, buka puasa bersama Pengasuh Ponpes, yakni Ustadz Muhammad Arifin Ilham.
Salah satu kegiatan santri Ponpes Az-Zikra Gunung Sindur, buka puasa bersama Pengasuh Ponpes, yakni Ustadz Muhammad Arifin Ilham.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rasulullah SAW sangat memperhatikan berjamaah. “Sampai-sampai makan pun ia lakukan berjamaah dengan  para sahabatnya dan untuk itu beliau memiliki nampan besar yang beri nama al-Gharra (karena besarnya sampai-sampai harus diangkat dengan empat orang untuk membawanya),” kata Pimpinan Pondok Pesantren Ulil Albab Bogor Dr Akhmad Alim Lc MA saat mengisi pengajian guru Sekolah Bosowa Bina Insani Bogor, Jumat (5/5).

Akhmad Alim mengemukakan, ada kisah menarik pada zaman Rasulullah tentang sahabat yang makannya tidak pernah kenyang sebagaimana hadits berikut, “Sesungguhnya para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengadu, wahai Rasulullah sesungguhnya kami makan namun tidak merasa kenyang.” Nabi bersabda, “Mungkin kalian makan sendiri-sendiri?” “Betul”, kata para sahabat. Nabi lantas bersabda, “Makanlah bersama-sama dan sebutlah nama Allah sebelumnya tentu makanan tersebut akan diberkahi.” (HR Abu Dawud no. 3764 dan dinilai shahih oleh al-Albani.)

Mengapa harus makan berjamaah? “Ternyata jawabannya  adalah Allah akan mendatangkan keberkahan,” tutur dokto termuda lulusan Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor itu.

Ia lalu menyitir hadits Rasulullah SAW, “Makan satu orang itu cukup untuk dua orang. Makanan dua orang itu cukup untuk empat orang. Makanan empat orang itu cukup untuk delapan orang.” (HR Muslim no 2059)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement