Jumat 05 May 2017 21:00 WIB

Ma'had Aly, Jurus Ampuh Redam Radikalisme

Rep: Christiyaningsih/ Red: Agung Sasongko
Mahasantri Mahad Al-Aly, UIN Malang.
Mahasantri Mahad Al-Aly, UIN Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ma'had Aly atau perguruan tinggi keagamaan berbasis pesantren dinilai sebagai salah satu solusi ampuh meredam paham radikalisme. Menurut Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki), Prof. Dr Mudjia Rahardjo, pembelajaran nilai-nilai agama di ma'had aly bermanfaat sebagai penyaring ideologi. 

Gerakan yang menyerempet radikalisme saat ini semakin masif merasuki generasi muda. Jika tak segera ditangkal maka bisa membahayakan persatuan bangsa. "Kita terlena euforia demokrasi sehingga dimasuki paham impor yang bertentangan dengan Pancasila," ungkap Mudjia kepada Republika.co.id, Jumat (5/5).

Mudjia mengungkap, masuknya virus radikalisme dan paham yang ingin menggeser Pancasila harus dibabat habis dari bumi Indonesia. Beruntung masih ada ormas seperti NU dan Muhammadiyah yang melawan radikalisme dalam berbagai bentuk. Tapi itu saja tidak cukup karena perguruan tinggi Islam harus ikut turun tangan. 

Di UIN Maliki, lanjutnya, mahasiswa wajib tinggal di pesantren kampus selama satu tahun. Dengan dikelilingi lingkungan Islam yang moderat, diharapkan mahasiswa UIN Maliki tercipta sebagai pribadi yang religius dan menghargai perbedaan. 

"Organisasi ekstrem dalam merekrut kader itu bersifat hegemonik atau penyadaran tanpa kekerasan, jadi harus dilawan dengan pemikiran juga," tambahnya. 

Mudjia juga mengajak institusi pendidikan negeri dan swasta untuk melarang gerakan-gerakan yang merongrong negara. "Saya prihatin masih ada institusi pendidikan membolehkan aktivitas yang berbau radikalisme atau makar, seharusnya kampus harus steril dari gerakan-gerakan macam itu," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement