Kamis 04 May 2017 13:12 WIB

Musabaqah Hafalan Alquran Asia Pasifik Dorong Perdamaian Dunia

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Agus Yulianto
Pangeran Khalid bin Sultan bin Abdul Aziz Alu Suud (tengah) bersama Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menag Lukman Hakim Saifuddin (kiri) saat silaturahim di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Pangeran Khalid bin Sultan bin Abdul Aziz Alu Suud (tengah) bersama Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menag Lukman Hakim Saifuddin (kiri) saat silaturahim di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi telah menyelenggaran Musabaqah Hafalan Al-quran dan Hadits Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su’ud Tingkat ASEAN dan Pasifik ke-8. Kerja sama ini menjadi agenda tahunan antara atase agama kedua negara.

Menteri Agama Lukman Hakim menuturkan,‎ pelaksanaan musabaqah kedelapan yang digelar di Indonesia tentu merupakan kepercayaan, kehormatan, dan menjadi lambah persahabatan tidak ternilai bagi umat Islam Indonesia dan Arab Saudi. Kegiatan keagamaan ini memberi makna yang besar bagi Indonesia dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik sebagai jantung perdamaian dunia.

"Saya menyebutnya jantung perdamaian dunia karena kawasan ini relatif stabil dan diharapkan dapat terus menjaga ketahanan geopolitiknya," kata Lukman dalam silaturahim dengan Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud di Istana Negara, Kamis (4/5).

Lukman mengatakan, acara ‎musabaqah hafalan Alquran dan hadits ‎memiliki tujuan untuk memberikan motivasi kepada masyarakat di kawasan Asia Pasifik untuk lebih semangat dan mencintai menghafal Alquran dan hadits. Kegiatan bersama ini pun ‎diharap mampu meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Alquran dan hadits dalam praktik kehidupan sehari-hari.

Kedua atase agama berharap, agenda ‎ini mampu memelihara dan melindungi kemurnian akidah masyarakat Islam dari paham keagamaan yang menyimpang dan ekstrim‎. "‎Sekaligus sebagai sarana mempererat persatuan dan kesatuan umat dan bangsa serta mengokohkan jalinan persahabatan antar negara terutama di kawasan Asia Pasifik," ujar Lukam

Yang membanggakan dalam penyelenggaran acara ini, setiap tahunnya jumlah peserta selalu meningkat. Bahkan tahun ini terdapat seperta perempuan yang ikut berkompetisi. Hal ini‎ patut disyukuri karena menadakan bahwa kegiatan memiliki dampak positif bagi umat Muslim, dan mengandung makna penting dalam konteks memperkuat hubungan antara bangsa.

‎Lukman berharap, kerja sama ini terus terjalin dan semakin berkembang dalam bidang-bidang lainnya. Sebagai negara muslim, patut berupaya agar umat Islam tidak hanya besar dalam kuantitas, tapi juga besar dalam kualitas dan perannya bagi terwujudnya perdamaian, serta peradaban dunia yang terus membaik.

Jumlah peserta musabaqah hafalan Alquran dan hadist tingkat Asia Pasifik tahun 2017 tahun ini, sebanyak 96 orang. Mereka terdiri atas 83 orang peserta hafalan Alquran dan 13 orang peserta hafalan hadits, serta 16 orang official yang datang dari 17 negara. Pelaksanaan musabaqah dilangsungkan di Masjid Istiqlal Jakarta selama dua hari dari tanggal 2-3 Mei

‎Selain musabaqah tingkat Asia Pasifik ini, setiap tahun juga dilaksanakan musabaqah hafalan Alquran dan hadist Pangeran Sultan bin Abdulaziz Al-Saud Rohimakumullah tingkat nasional yang pada 2017 ini merupakan penyelenggaraan yang ke-9.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement