REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kepala Polisi Republik Indonsesia (Kapolri), M Tito Karnavian, mengungkapkan bahwa Pencak Silat Nahdlatul Ulama (NU) Pagar Nusa yang merupakan badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) adalah mitra strategis pemerintah untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam pandangan Kapolri, selama ini Pagar Nusa konsisten mengawal NKRI, menjaga negara. Menurut Tito, selama ini, ada tiga kekuatan utama pengawal bangsa. Yakni, TNI/Polri, kelompok nasionalis dan Islam Moderat. “Ketiga kelompok kekuatan ini menjadi penyangga keutuhan bangsa Indonesia,” kata dia dalam pembukaan Kongres ke-III, Pimpinan Pusat Pencak Silat Pagar Nusa (PSNU) di Padepokan Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Rabu, (3/5).
Pagar Nusa, menurut Kapolri, adalah kekuatan penting di tengah berbagai ancaman terhadap bangsa Indonesia. Kapolri juga mendukung pembubaran ormas-ormas yang tidak sesuai dengan prinsip nasionalisme dan yang berusaha memecah belah bangsa Indonesia. "Kelompok apapun yang bertujuan memecah belah bangsa, tidak diperbolehkan," terang Kapolri.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siraj mengungkapkan betapa masalah yang dihadapi bangsa Indonesia ini harus dicari solusinya secara bersama. Menurut Kiai Said, tantangan terhadap sistem kebangsaan semakin kompleks.
Akan tetapi, NU dan kiai-kiai pesantren memberi teladan untuk memperjuangkan kebaikan. Ketika ada masalah yang berat, para kiai selalu menjadi rujukan untuk menghadapi dengan sabar, ikhlas, serta dengan pikiran jernih. “Ini pendidikan karakter yang sangat penting," terang Kiai Said.
Kiai Said juga berharap bahwa Pagar Nusa menjadi tonggak utama menjaga kedamaian di negeri ini. "Pagar Nusa ini menjadi pagar kiai, pagar pesantren, pagar Indonesia," jelas Kiai Said. Selama ini, Pagar Nusa konsisten mengawal kiai dan menjaga keutuhan NKRI.
Kongres ke-III Pimpinan Pusat PSNU Pagar Nusa diselenggarakan pada 3-5 Mei 2017. Kongres ini menjadi momentum silaturahim dan konsolidasi kepemimpinan para kader serta pendekar khos Pagar Nusa.
Sejumlah tokoh hadir dalam kongres yang diramaikan ribuan kader Pagar Nusa Agenda Kongres ini antara lain Pengasuh Pesantren As-Shiddiqiyah KH Nur Iskandar SQ, pimpinan partai politik, dan anggota DPR-RI.