REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatihan Akuntansi Masjid berbasis online kembali digelar di kantor Harian Republika, Jl Warung Buncit Raya No 37, Jakarta Selatan. Pelatihan pada Sabtu (29/4) pagi ini, adalah pelatihan keempat yang diikuti oleh sekitar 28 bendahara masjid yang mayoritas berasal dari Jabodetabek.
Wakil Pimpinan Redaksi Republika Nurhasan Murtiaji mengatakan, kegiatan ini bertujuan agar pengelolaan dana di masjid dapat dikelola dengan profesional dan sesuai standar akuntasi. Hasan juga berharap pengelola dana masjid dapat mendata keuangan secara transparan kepada masyarakat dan publik.
"Supaya keuangan yang dikelola masjid dapat lebih akuntabel dan transparansinya bagus dan profesional," ujar Hasan, Sabtu (29/4) pagi.
Salah satu peserta kegiatan, Ariyanto mengaku mengetahui acara ini dari iklan yang terpampang di koran Republika. Ariyanto mengatakan Tertarik mengikuti acara ini karena ingin membuat data yang akuntabel, mengingat selama ini pembuatan data masjid yang dia kelola hanya berdasar pada sistem Excel yang sederhana saja.
"Supaya kompetebel karena selama ini cuma pakai Excel," ujar Bendahara Masjid Al Kautsar Komplek Pondok Pekayon Indah Bekasi Selatan, Sabtu (29/4).
Menurut Ariyanto, Masjid Al Kautsar telah aktif mendata pemasukan baik dari donatur tetap maupun insidental. "Dana yang masuk dari donatur tetap dan insidental. dana itu untuk operasional dan kegiatan hari besar islam. tiap jumat dan total keseluruhannya tiap enam bulan," kata dia.
Acara pelatihan akuntansi masjid ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu teori dan praktik yang dipandu oleh pembicara dari Institut Akuntansi Masjid, Absar Jannatin. Acara ini akan berlangsung hingga pukul 17.00 WIB.